Kecakapan Hidup (Life Skill) Adalah Kemampuan
Dan Keberanian Untuk Menghadapai Problema Kehidupan, Kemudian Secara Proaktif
Dan Kreatif, Mencari Dan Menemukan Solusi Untuk Mengatasinya
Pengertian kecakapan hidup lebih luas dari keterampilan vokasional
atau keterampilan untuk bekerja. Orang yang tidak bekerja, misalnya ibu rumah
tangga atau orang yang sudah pensiun, tetap memerlukan kecakapan hidup. Seperti
halnya orang yang bekerja, mereka juga menghadapi berbagai masalah yang harus dipecahkan.
Orang yang sedang menempuh pendidikan pun memerlukan kecakapan hidup, karena
mereka tentu juga memiliki permasalahannya sendiri. Bukankah dalam hidup ini,
dimanapun dan kapanpun, orang selalu menemui masalah yang memerlukan pemecahan?
Kecakapan Hidup Dapat Dipilah Menjadi Dua Jenis
Utama, Yaitu:
Kecakapan
hidup yang bersifat umum (generic life skill/ GLS), yang mencakup kecakapan
personal (personal skill/PS) dan kecakapan sosial (social skill/SS). Kecakapan personal
mencakup kecakapan akan kesadaran diri atau memahami diri (self awareness) dan
kecakapan berpikir (thinking skill), sedangkan kecakapan sosial mencakup
kecakapan berkomunikasi (communication skill) dan kecakapan bekerjasama (collaboration
skill).
Kecakapan
hidup spesifik (specific life skill/ SLS), yaitu kecakapan untuk menghadapi
pekerjaan atau keadaan tertentu, yang mencakup kecakapan akademik (academic skill)
atau kecakapan intelektual dan kecakapan vokasional (vocational skill). Kecakapan
akademik terkait dengan bidang pekerjaan yang lebih memerlukan pemikiran,
sehingga mencakup kecakapan mengidentifikasi variabel dan hubungan antara satu dengan
lainnya (identifying variables and describing relationship among them), kecakapan
merumuskan hipotesis (constructing hypotheses), dan kecakapan merancang dan melaksanakan
penelitian (designing and implementing a research). Kecakapan vokasional
terkait dengan bidang pekerjaan yang lebih memerlukan keterampilan motorik. Kecakapan
vokasional mencakup kecakapan vokasional dasar (basic vocational skill) dan kecakapan
vokasional khusus (occupational skill).
KECAKAPAN
HIDUP UMUM
Kecakapan Personal
Kecakapan
personal mencakup kecakapan akan kesadaran diri atau memahami diri (self awareness)
dan kecakapan berpikir (thinking skim).
Kesadaran Diri
Kecakapan
kesadaran diri pada dasarnya merupakan penghayatan diri sebagai hamba Tuhan
Yang Maha Esa, sebagai anggota masyarakat dan warga negara, sebagai bagian dari
lingkungan, serta menyadari dan mensyukuri kelebihan dan kekurangan yang dimiliki,
sekaligus menjadikannya sebagai Modal untuk meningkatkan diri sebagai idividu
yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun lingkungannya.
Pendidikan
untuk mengembangkan kesadaran diri seringkali disebut sebagai pendidikan
karakter, karena kesadaran diri akan membentuk karakter seseorang. Karakter
itulah yang pada saatnya terwujudkan menjadi perilaku yang bersangkutan. Oleh
karena itu banyak ahli yang menganjurkan penumbuhan kesadaran diri ini yang
perlu dikembangkan sejak usia dini dan diupayakan menjadi kehidupan keseharian
di rumah maupun di sekolah.
Kecakapan Berpikir
Kecakapan
berpikir pada dasarnya merupakan kecakapan menggunakan pikiran/rasio kita
secara optimal. Kecakapan berpikir mencakup antara lain kecakapan menggali dan menemukan
informasi (information searching), kecakapan mengolah informasi dan mengambil
keputusan secara cerdas (information processing and decision Making skills), serta
kecakapan memecahkan masalah secara arif dan kreatif (creative problem solving skill)
.
Untuk
memecahkan masalah memang dituntut kemampuan berpikir rasional, berpikir
kreatif, berpikir alternatif, berpikir sistematis, berpikir lateral dan
sebagainya. Oleh karena itu, pola berpikir tersebut perlu dikembangkan di
sekolah dan kemudian aplikasikan dalam bentuk pemecahan masalah. Model
pembelajaran pemecahan masalah (problem based instruction) dapat diterapkan
untuk maksud tersebut.
Kecakapan Sosial
Berikutnya,
kecakapan sosial atau kecakapan antaar-personal (inter-personal skill) mencakup
antara lain kecakapan komunikasi dengan empati (communication skill) dan
kecakapan kerjasama (collaboration skill) .
Kecakapan Komunikasi
Komunikasi
dapat melalui lisan atau tulisan. Untuk komunikasi lisan, kemampuan mendengarkan
dan menyampaikan gagasan secara lisan perlu dikembangkan. kecakapan
mendengarkan dengan empati akan membuat orang mampu memahami isi pembicaraan
orang lain, sementara lawan bicara merasa diperhatikan dan dihargai.
Kecakapan
menyampaikan gagasan dengan empati, akan membuat orang dapat menyampaikan
gagasan dengan jelas dan dengan kata-kata santun, sehingga pesannya sampai dan
lawan bicara merasa dihargai. Dalam tahapan lebih tinggi, kecakapan menyampaikan
gagasan juga mencakup kemampuan meyakinkan orang lain.
Pada
era iptek ini, komunikasi sudah banyak menggunakan teknologi, misalnya telepon,
internet, tele-conference dan sebagainya. Oleh karena itu dalam kecakapan
komunikasi juga tercakup kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan teknologi.
Kecakapan Berkerjasama
Kecakapan
bekerjasama sangat diperlukan karena sebagai makhluk sosial, dalam kehidupan
sehari-hari manusia akan selalu bekerjasama dengan manusia lain. Kerjasama
bukan sekedar "kerja bersama" tetapi kerjasama yang disertai dengan saling
pengertian, saling menghargai dan saling membantu. Studi mutakhir menunjukkan
kemampuan kerjasama seperti itu sangat diperlukan untuk membangun semangat
komunalitas yang harmonis.
Dua
kecakapan hidup umum yang diuraikan di atas (kecakapan personal dan kecakapan
sosial) diperlukan oleh siapapun, baik mereka yang bekerja, mereka yang tidak
bekerja dan mereka yang sedang menempuh pendidikan. Kecakapan hidup umum
berfungsi sebagai landasan untuk belajar lebih lanjut (learning how to learn) dan
bersifat transferable, sehingga memungkinkan digunakan untuk mempelajari
kecakapan-kecakapan lainnya. Oleh karena itu beberapa ahli menyebutnya sebagai
kecakapan dasar dalam belajar (basic learning skill).
KECAKAPAN
HIDUP SPESIFIK
Kecakapan akademik
Kecakapan
akademik (academic skill/AS) yang seringkali juga disebut kecakapan intelektual
atau kemampuan berpikir ilmiah pada dasarnya merupakan pengembangan dari
kecakapan berpikir pada GLS. Jika kecakapan berpikir pada GLS masih bersifat
umum, kecakapan akademik sudah lebih mengarah kepada kegiatan yang bersifat
akademik/keilmuan. Hal ini didasari pemikiran bahwa bidang pekerjaan yang ditangani
memang lebih memerlukan kecakapan berpikir ilmiah.
Kecakapan
akademik mencakup antara lain kecakapan melakukan identifikasi variabel dan menjelaskan
hubungannya pada suatu fenomena tertentu (identifying variables and describing relationship
among them), merumuskan hipotesis terhadap suatu rangkaian kejadian (constructing
hypotheses), serta merancang dan melaksanakan penelitian untuk membuktikan
suatu gagasan atau keingintahuan (designing and implementing a research).
Pengembangan
kecakapan akademik yang disebutkan di atas, tentu disesuaikan dengan tingkat
berpikir siswa dan jenjang pendidikan. Namun perlu disadari bahwa kecakapan itu
dapat dikembangkan melalui berbagai mata pelajaran/mata kuliah di berbagai
jenjang pendidikan.
Kecakapan vokasional
Kecakapan
vokasional (vocational skill/VS) seringkali disebut pula dengan "kecakapan
kejuruan", artinya kecakapan yang dikaitkan dengan bidang pekerjaan
tertentu yang terdapat di masyarakat. Kecakapan vokasional lebih cocok bagi
siswa yang akan menekuni pekerjaan yang lebih mengandalkan keterampilan
psikomotor daripada kecakapan berpikir ilmiah.
Kecakapan
vokasional mempunyai dua bagian, yaitu: kecakapan vokasional dasar (basic
vocational skill) dan kecakapan vokasional khusus (occupational skill) yang sudah
terkait dengan bidang pekerjaan tertentu. Kecakapan vokasional dasar mencakup
antara lain: melakukan gerak dasar, menggunakan alait sederhana yang diperlukan
bagi semua orang yang menekuni pekerjaan manual (misalnya palu, obeng dan tang),
dan kecakapan membaca gambar sederhana. Di samping itu, kecakapan vokasional
dasar mencakup aspek sikap taat asas, presisi, akurasi dan tepat waktu yang mengarah
pada perilaku produktif.
Kecakapan
akademik dan kecakapan vokasional sebenarnya hanyalah penekanan. Bidang
pekerjaan yang menekankan keterampilan manual, dalam batas tertentu juga
memerlukan kecakapan akademik. Demikian sebaliknya, bidang pekerjaan yang
menekankan kecakapan akademik, dalam batas tertentu juga memerlukan kecakapan
vokasional. Bahkan antara GLS, AS dan VS terjadi saling terkait dan tumpang
tindih. Bagian tumpang tindih antara GLS dengan AS, seringkali disebut
kecakapan akademik dasar (basic academic skill), bagian tumpang tindih antara
GLS dan VS sering disebut dengan kecakapan vokasional dasar (basic vocational
skill), dan tumpang tindih antara AS dan VS sering disebut dengan kecakapan
vokasional berbasis akademik (science based vocational skill).