A. MENETAPKAN KUALITAS
Sistem TQM diarahkan oleh pengidentifikasian dan pemuasan kebutuhan pelanggan. TQM merawat pelanggan. Karyawan, difinisi kualitas (quality) sebagaimana yang diambil oleh American Society for Qulity adalah: "Keseluruhan fitur dan karakteristik produk atau jasa yang mampu memuaskan kebutuhan yang terlihat".
Walaupun demikian, sebagian orang percaya bahwa definisi kualitas terbagi atas figa kategori yaitu:
Yang berbasis pengguna. Mereka mengajukan bahwa kualitas bergantung kepada peirsa."Orang pemasaran menyukai pendekatan ini, dan juga pelanggan. Bagi mereka, kualitas yang lebih tinggi, berarti kinerja yang lebih baik, fitur yang lebih baik dan perbaikan lainnya (yang terkadang memakan biaya).
Yang berbasis manufaktur. Mereka percaya bahwa kualitas berarti pemenuahan standar dan "membuat produk secara benar sejak dari awalnya.
Berbasis produk. Yang memandan kualitas sebagai variabel yang tepat dan dapat dihitung.
a. Pengaruh Kualitas
Salain sebagai elemen penting dalam operasi, kualilatas juga memiliki pengaruh lain, ada tiga alasan penting kualitas yaitu-.
Reputasi perusahaan, Suatu organisasi bawah reputasi akan mengikut kualitas, apakah itu balk atau buruk. Kualitas muncul sebagai persepsi tentang produk barn purusahaan, kebiasaan karyawan, dan hubungan pemasok. Promosi diri tidak akan dapat menggantikan produk yang berkualitas.
Keandalan Produk. Pengadilan terns menerus berusaha menangkap organisasi yang memiliki desain, memproduksi, atau mengedarkan produk atau jasa yang penggunaannya mengakibatka kerusakan atau kecelakaan. Peraturan seperti consumers product safety act. Membuat standar produk dan cara melaran produk yang tidak dapat memenuhi standar tersebut.
Keterlibatan global. Di masa teknologi seperti sekaran, kualitas menjadi suatu perhatian internasional, sebagaimana halnya MO. Bagi perusahaan dan Negara yang ingin bersain secara efektif pada ekonomi global, maka produk merek harus memenuhi harapan kualitas, desain dan harga global.
b. Biaya kualitas
Empat kategori utama biaya dikaitkan dengan kualitas, yang disebut sebagai .biaya kualitas (cost of quality — COQ, yaitu:
Biaya pencegahan — biaya yang terkait dengan pengurangan komponen atau jasa yang rusak (contoh: pelatihan, program kualitas).
Biaya penaksiran — biaya yang dikaitkan dengan proses evalwasi produk, proses, komponen, dan jasa (contoh: biaya percabaan, lab, dan penguji).
Kegagalan internal — biaya yang diakibatkan oleh proses produksi komponen atau jasa yang rusak sebelum diantarkan ke pelanggan contoh: rework, scarp dan waktu menunggu disebabkan mesin rusak (downtime)).
o Biaya ekstemal – biaya yang terjadi setelah pengiriman barang atau jasa yang cacat (contoh:rework, barang dikembalikan, kewajiban, kehilangan goodwill, biaya pada masyarakat).
B. STANDAR KUALITAS INTERNASIONAL
Kualitas secara global sangat penting, sehingga dunia bersatu dalam standar kualitas yakni-"philli B.crosby, Oual is free(New York:McGraw- Hill, 1979). Lebhi lanjtu,J.M. juran mengatakan dalam bukunya Juran on Quality by Desain(the Free Press,1992 hal 119) bahawa biaya karena kualitas yang buruk sangat besar, tetapi jumlahnya tidak dapat diketahui dengan pasti, pada ampir semua perusahaan, sistem akuntansi biaya menyediakan hanya sebagian kecil informasi yang dibutuhkan untuk menghitung biaya karena kualitas rendah ini. Menbutuhkan banyak waktu dan usaha untuk memperluas sistem akuntansi untuk dapat memberikanperhitungan yang menyeluruh.
ISO 9000. Merupakan satu - satunya standar kualitas ang diakui secara internasional. Fokus dari standar adalah menetapkan prosedur manajemen kualitas, melalui kepeminpinan, dokumentasi terinci, pemerintah kerja dan penyimpanan catatan.
Proses intern asion alisasi kualitas yang terns menerus merupakan bukti pengembangan ISO 14000. Merupakan standar manajemen lingkungan yang berisi lima elemen pokok yaitu:
Manajemen lingkungan
Pengauditan
Evaluasi kinerja
Pelabelan
Penilaian siklus hidup.
Standar barn ini memiliki beberapa kelebihan yaitu:
Gambaran publik yang positif dan ekspos yang berkurang terhadap kewajiban.
Pendekatan sistematis yang balk untuk pencegahan polusi melalui minimisasi dampak ekologis dari produk dan aktivitas.
Pemenuhan persyaratan peraturan dan peluang untuk mendapatkan keunggulan bersaing.
o Pengurangan kebutuhan audit berganda.
C. TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM)
Total quality management (TQM) merunjuk pada penekanan kualitas yang meliputi organisasi keseluruhan, mulai dari pemasok ingga pelanggan. TQM menekankan komitmen menajemen untuk mendapatkan arrahan perusahaan yang terus- menerus ingin mencapai keunggulan dalam semua aspek produk dan jasa yang kesemuanya penting bagi pelanggan.
TQM penting karena keputusan kualitas mempengaruhi setiap dari 10 keputusan yang dibuat oleh manajer operasi. Tiap 10 keputusan berhadapan dengan beberapa aspek pengidentifikasian dan pemenuhan harapan pelanggan, Pemenuhan harapan tersebut membutuhkan penekanan TQM saat suatu perusahaan bersaing untuk menjadi pimpinan pasar dunia.
Perbaikan Terns – menerus
TQM membutuhkan perbaikan yang terus- menerus yang tidak pernah berhenti yang meliputi orang, peralatan,pemsok, bahan, dan prosedur. Dasar filosofi ini adalah bahwa setiap aspek operasi dapat diperbaiki. Tujuan akhirnya adalah kesempumaan, yang tidak akan pernah dapat dicapai, tetapi selalu dicari,
Pemberdayaan Karyawan
Pemberdayaan karyawan (employee empowerment) berarti melibatkan karyawan pada setiap langkah proses produksi. Secara konsisten, literatur bisnis menyatakan bahwa 85% permasalahan kualitas adalah pada bahan dan prose, bukan pada kinerja karywan. Oleh karena itu, togas yang diperlukan adalah untuk mendesain peralatan dan proses yang dapat memproduksi kualitas yang diinginkan. Hal ini sebaik- baiknya tentu dilakukan dengan melibatkan secara lugs mereka yang memahami kelemaan sistem.
Saat terjadi ketidaksesuaian, pekerja jarang melakuakn kesalahan. Mungkin produk didesain secara salah sistem yang membuat produk yang desain secara salah, karwan yang tidak dilatih dengan benar.
Sabtu, 25 September 2010
DESAIN PRODUK DAN JASA
Pilihan Strategi Produk Menunjang Keuangan Bersaing.
Banyak pilihan yang ada dalam pemilihan, penetapan, dan desain produk. Pemilihan produk adalah proses pemilihan produk atau jasa untuk dapat di sajikan pada pelanggan atau klien. Sebagai contoh, rumah sakit melakukan spesialisasi pada berbagai jenis pasien dan bebagai jenis prosedur kesehatan. Manajemen rumah sakit dapat memutuskan untuk mengoperasikan rumah sakit umum, atau rumah sakit bersalin, atau sebagaimana dalam kasus sebuah rumah sakit Shouldice di kanada, yang mengkhususkan diri pada penyakit hernia. Rumah sakit memilih produk saat mereka memutuskan jenis rumah sakit apa yang mereka inginkan.
Organisasi seperti rumah sakit Shouldice, melakukan pembedaan melalui produk mereka. Shouldice melakukan pembedaan dengan menawarkan produk yang sangat unik dan berkualitas tinggi. Pelayanan penyakit hernia yang di berikan sangat efektif, sehingga pasien dapat kembali kepada kehidupan normal dalam waktu hanya 8 han, tidak seperti umumnya dengan rata-rata 2 minggu dan dengan resiko komplikasi yang sedikit sekali. Pelanggan Shouldice dating dari seluruh penjuru dunia, dan rumah sakit ini sangat terkenal, sehingga rumah sakit terkadang itdak dapat melayani semua orang yang membutuhkannya.
Siklus Hidup Produk.
Produk dilahirkan, lalu mereka hidup dan mereka mati. Mereka disingkirkan oleh masyarakat yang terns berubah. Kehidupan produk terbagi atas empat (4) fase. Fase tersebut adalah perkenalan, pertumbuhan, kematangan, dan penurunan.
Siklus hidup produk mungkin berumur beberapa jam (Koran), bulan (model baju dan PC), tahun (rekaman piringan hitam), atau dasarwasa (Volkswagen beetle). Terlepas dari panjangnya siklus, tugas manajer operasi tetap sama-, yaitu mendesain sebuah sistem yang membantu mengenalkan produk baru dengan sukses. Jika fungsi operasi tidak dapat berjalan secara efektif pada tahapan ini, maka perusahaan mungkin dibebani dengan produk pecundang, yakni produk yang tidak bisa diproduksi secara efisien atau bahkan tidak bisa diproduksi sama sekali.
Siklus Hidup dan Strategi.
Sebagaimana seorang manajer operasi harus siap untuk mengembangkan produk baru, mereka juga harus siap untuk mengembangkan strategi untuk produk baru dan produk yang sudah ada. Pengujian berkala produk sangat perlu dilakukan, karena strategi berubah sejalan dengan perubahan produk melintasi siklus hidupnya. Strategi produk yang berhasil mengharuskan
penetapan strategi terbaik untuk setiap produk berdasarkan posisinya pada siklus hidup. Berikut ditinjau beberapa pilihan strategi saat produk berjalan melintasi siklus hidupnya.
Fase Perkenalan, karena produk pada fase perkenalan ini sebagaimana teknik produksi mereka masih sedang "disesuaikan" dengan pasar, kondisi ini mungkin memerlukan adanya pengeluaran lain-lain untuk (1) penelitian, (2) pengembangan produk, (3) modifikasi dan perbaikan proses, dan (4) pengembangan pemasok. Sebagai contoh, saat telepon genggam dikenalkan pertama kali, keistimewaan pada telepon genggam yang diinginkan oleh masyarakat masih belum ditetapkan.
Fase Pertumbuhan, dalam fase pertumbuhan, desain produk telah mulai stabil, dan diperlukan peramalan kebutuhan kapasitas yang efektif. Penambahan kapasitas atau peningkatan kapasitas yang sudah ada untuk menampung peningkatan permintaan produk mungkin diperlukan.
Fase Kematangan, pada saat sebuah produk dewasa, pesaing mulai bermunculan. Produksi jumlah besar dan inovatif sangat sesuai pada fase ini. Pengendalian biaya yang lebih balk, berkurangnya pilihan dan pemotongan lini produk mungkin efektif atau diperlukan untuk meningkatkan keuntungan dan pangsa pasar.
Fase Penurunan, manajemen mungkin perlu agak kejam terhadap produk yang siklus hidup mendekati akhir. Produk yang hampir mati biasanya produk yang buruk bagi investasi sumber daya dan kemampuan manajerial. Kecuali jika produk yang hampir mati ini membuat kontribusi yang unik bagi reputasi perusahaan atau lini pmduknya, atau bisa dijual dengan harga yang tinggi, maka produksi mereka harus dihentikan.
d. Analisis Produk Berdasarkan Nilai.
Ini merupakan prinsip Pareto, (yakni, fokus pada permasalahan yang sedikit tapi penting ) yang diterapakan pada bauran produk: sumber daya diinvestasikan pada permasalahan yang sedikit tapi penting. Analisis produk berdasarkan nilai (produk by value analysis) mengurut produk secara menurun berdasarkan kontribusi dolar individu masing-masing prodduk bagi perusahaan. Analisis ini juga mengurutkan kontribusi dolar tahunan total dari suatu produk.
Banyak pilihan yang ada dalam pemilihan, penetapan, dan desain produk. Pemilihan produk adalah proses pemilihan produk atau jasa untuk dapat di sajikan pada pelanggan atau klien. Sebagai contoh, rumah sakit melakukan spesialisasi pada berbagai jenis pasien dan bebagai jenis prosedur kesehatan. Manajemen rumah sakit dapat memutuskan untuk mengoperasikan rumah sakit umum, atau rumah sakit bersalin, atau sebagaimana dalam kasus sebuah rumah sakit Shouldice di kanada, yang mengkhususkan diri pada penyakit hernia. Rumah sakit memilih produk saat mereka memutuskan jenis rumah sakit apa yang mereka inginkan.
Organisasi seperti rumah sakit Shouldice, melakukan pembedaan melalui produk mereka. Shouldice melakukan pembedaan dengan menawarkan produk yang sangat unik dan berkualitas tinggi. Pelayanan penyakit hernia yang di berikan sangat efektif, sehingga pasien dapat kembali kepada kehidupan normal dalam waktu hanya 8 han, tidak seperti umumnya dengan rata-rata 2 minggu dan dengan resiko komplikasi yang sedikit sekali. Pelanggan Shouldice dating dari seluruh penjuru dunia, dan rumah sakit ini sangat terkenal, sehingga rumah sakit terkadang itdak dapat melayani semua orang yang membutuhkannya.
Siklus Hidup Produk.
Produk dilahirkan, lalu mereka hidup dan mereka mati. Mereka disingkirkan oleh masyarakat yang terns berubah. Kehidupan produk terbagi atas empat (4) fase. Fase tersebut adalah perkenalan, pertumbuhan, kematangan, dan penurunan.
Siklus hidup produk mungkin berumur beberapa jam (Koran), bulan (model baju dan PC), tahun (rekaman piringan hitam), atau dasarwasa (Volkswagen beetle). Terlepas dari panjangnya siklus, tugas manajer operasi tetap sama-, yaitu mendesain sebuah sistem yang membantu mengenalkan produk baru dengan sukses. Jika fungsi operasi tidak dapat berjalan secara efektif pada tahapan ini, maka perusahaan mungkin dibebani dengan produk pecundang, yakni produk yang tidak bisa diproduksi secara efisien atau bahkan tidak bisa diproduksi sama sekali.
Siklus Hidup dan Strategi.
Sebagaimana seorang manajer operasi harus siap untuk mengembangkan produk baru, mereka juga harus siap untuk mengembangkan strategi untuk produk baru dan produk yang sudah ada. Pengujian berkala produk sangat perlu dilakukan, karena strategi berubah sejalan dengan perubahan produk melintasi siklus hidupnya. Strategi produk yang berhasil mengharuskan
penetapan strategi terbaik untuk setiap produk berdasarkan posisinya pada siklus hidup. Berikut ditinjau beberapa pilihan strategi saat produk berjalan melintasi siklus hidupnya.
Fase Perkenalan, karena produk pada fase perkenalan ini sebagaimana teknik produksi mereka masih sedang "disesuaikan" dengan pasar, kondisi ini mungkin memerlukan adanya pengeluaran lain-lain untuk (1) penelitian, (2) pengembangan produk, (3) modifikasi dan perbaikan proses, dan (4) pengembangan pemasok. Sebagai contoh, saat telepon genggam dikenalkan pertama kali, keistimewaan pada telepon genggam yang diinginkan oleh masyarakat masih belum ditetapkan.
Fase Pertumbuhan, dalam fase pertumbuhan, desain produk telah mulai stabil, dan diperlukan peramalan kebutuhan kapasitas yang efektif. Penambahan kapasitas atau peningkatan kapasitas yang sudah ada untuk menampung peningkatan permintaan produk mungkin diperlukan.
Fase Kematangan, pada saat sebuah produk dewasa, pesaing mulai bermunculan. Produksi jumlah besar dan inovatif sangat sesuai pada fase ini. Pengendalian biaya yang lebih balk, berkurangnya pilihan dan pemotongan lini produk mungkin efektif atau diperlukan untuk meningkatkan keuntungan dan pangsa pasar.
Fase Penurunan, manajemen mungkin perlu agak kejam terhadap produk yang siklus hidup mendekati akhir. Produk yang hampir mati biasanya produk yang buruk bagi investasi sumber daya dan kemampuan manajerial. Kecuali jika produk yang hampir mati ini membuat kontribusi yang unik bagi reputasi perusahaan atau lini pmduknya, atau bisa dijual dengan harga yang tinggi, maka produksi mereka harus dihentikan.
d. Analisis Produk Berdasarkan Nilai.
Ini merupakan prinsip Pareto, (yakni, fokus pada permasalahan yang sedikit tapi penting ) yang diterapakan pada bauran produk: sumber daya diinvestasikan pada permasalahan yang sedikit tapi penting. Analisis produk berdasarkan nilai (produk by value analysis) mengurut produk secara menurun berdasarkan kontribusi dolar individu masing-masing prodduk bagi perusahaan. Analisis ini juga mengurutkan kontribusi dolar tahunan total dari suatu produk.
MANAJEMEN OPERASI
PERAMALAN
Didalam bab ini kita akan melihat jeni-jenis peramalan yang menyajikan beragam model peramalan. Tujannya adalah untuk menunjukkan bahwa. ada banyak jalan bagi para menejer untuk membuat peramalan. Bab ini juga mengulas peramalan penjualan bisnis dan menjelaskan cara menyiapkan, mengawasi dan menentukan ketetapan suatu. peramalan. Peramalan yang baik adalah bagi yang sangat penting dari oprasi pelayanan dan manufaktur dan efisien.
APAKAH PERAMALAN ITU?
Peramalan (forecasting) adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa depan. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan pengambilan data masa lalu dan menempatkannya ke masa yang akan datang dengan suatu bentuk model matematis. Bisa juga merupakan prediksi intuisi yang bersifat subjektif atau bisa juga dengan menggunakan kombinasi model matematis yang disesuaikan dengan pertimbangan yang baik dari seorang manajer.
Hanya sedikit bisnis yang dapat menghindari proses peramalan dan hanya menunggu apa yang terjadi untuk kemudian dikesempatan. Perencanaan yang efektif baik unutuk jangka panjang maupun pendek bergantung pada peramalan permintaan untuk produk perusahaan tersebut.
Meramal Horizon Waktu.
Peramaian biasanya diklasifikasikan berdasarkan horizon waktu masa depan yang dicakupnya. Horizon waktu terbagi atas beberapa kategori :
o Peramalan jangka pendek, Peramalan ini mencangkup jangka waktu. hingga 1 tahun tapi umumnya kurang dari 3 bulan
o Peramalan jangka menengah atau intermediate, umumya mencangkup hitungan bulanan hingga 3 tahun, peramalan ini berguna untuk merencanakan penjualan, perencanaan dan anggaran produksi, anggaran produksikas, dan menganalisis bermacam-macam operasi.
o Peramalan jangka panjang umumnya perencanaan masa 3 tahun.
Pengaruh Siklus Hidup Produk.
Faktor lain yang harus dipertimbangkan saat membuat peramalan penjualan, terutama peramalan penjualan jangka panjang, adalah siklus hidup produk. Penjualan produk dan bahkan jasa, tidak terjadi pada tingkat yang konstan sepanjang hidupnya. Hampir semua produk yang berhasil melalui empat tahapan: (1) perkenalan, (2) pertumbuhan, (3) kematangan, dan (4) penurunan.
JENIS PERAMALAN.
Organisasi pada umumnya menggunakan tiga tipe peramalan yang utama dalam perencanaan masa depan :
1. Peramalan ekonomi (economic forecast) menjelaskan siklus bisnis dengan memprediksikan tingkat inflasi, ketersediaan uang, dana yang dibutuhkan untuk membangun perumahan, dan indikator perencanaan lainnya.
2. Peramalan teknologi (technological forecast) memperhatikan tingkat kemajuan teknologi yang dapat meluncurkan produk baru yang menarik, yang membutuhkan pabrik dan peralatan baru.
3. Peramalan permintaan (demand forecast) adalah proyeksi permintaan untuk produk atau layanan suatu. perusahaan. Peramalan ini disebut juga peramalan penjualan, yang mengendalikan produksi, kapasitas, serta sistem penjadwalan, dan menjadi input bagi perencanaan keuangan, pemasaran, dan sumber daya manusia.
Peramalan ekonomi dan teknologi adalah teknik khusus yang mungkin bukan termasuk bagian dari manajer operasi. Karena itu penekanan pada buku ini adalah pada peramalan permintaan.
KEPENTNGAN STRATEGIS PERAMALAN.
Peramalan yang baik sangat penting dalam semua aspek bisnis: Peramalan merupakan satu-satunya prediksi atas permintaan hingga permintaan yang sebenarnya diketahui. Peramalan permintaan mengendalikan keputusan di banyak bidang. Berikut ini akan dibahas dampak peramalan produk pada tiga aktivitas :
1. Sumber daya manusia.
2. Kapasitas.
3. Manajemen rantai-pasokan (supply-chain management).
TUJUH LANGKAH SISTEM PERAMALAN.
Peramalan terdiri dari tujuh langkah dasar, yaitu :
1. Menetapkan tujuan peramalan.
2. Memilih unsur apa yang akan diramal.
3. Menentukan horizon waktu peramalan.
4. Memilih tipe model peramalan.
5. Mengumpulkan data yang diperlukan untuk melakukan peramalan.
6. Membuat peramalan.
7. Memvalidasi dan menerapkan hasil peramalan.
PENDEKATAN DALAM PERAMALAN.
Terdapat dua pendekatan umum peramalan, sebagaimana ada dua cara mengatasi semua model keputusan. Yang satu adalah analisis kuantitatif, yang lainnya adalah analisis kualitatif. peramalan kuantitatif (quantitative forecast) menggunakan model matematis yang beragam dengan data masa lalu dan variabel sebab akibat untuk meramalkan permintaan. Peramalan subjektif atau kualitatif (qualitative forecast) menggabungkan faktor seperti intuisi, emosi, pengalaman pribadi, dan sistem nilai pengambil keputusan untuk meramal. Beberapa perusahaan menggunakan satu pendekatan, dan perusahaan lain menggunakan pendekatan yang lain. Pada kenyataannya, kombinasi dari keduanya merupakan yang paling efektif.
Didalam bab ini kita akan melihat jeni-jenis peramalan yang menyajikan beragam model peramalan. Tujannya adalah untuk menunjukkan bahwa. ada banyak jalan bagi para menejer untuk membuat peramalan. Bab ini juga mengulas peramalan penjualan bisnis dan menjelaskan cara menyiapkan, mengawasi dan menentukan ketetapan suatu. peramalan. Peramalan yang baik adalah bagi yang sangat penting dari oprasi pelayanan dan manufaktur dan efisien.
APAKAH PERAMALAN ITU?
Peramalan (forecasting) adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa depan. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan pengambilan data masa lalu dan menempatkannya ke masa yang akan datang dengan suatu bentuk model matematis. Bisa juga merupakan prediksi intuisi yang bersifat subjektif atau bisa juga dengan menggunakan kombinasi model matematis yang disesuaikan dengan pertimbangan yang baik dari seorang manajer.
Hanya sedikit bisnis yang dapat menghindari proses peramalan dan hanya menunggu apa yang terjadi untuk kemudian dikesempatan. Perencanaan yang efektif baik unutuk jangka panjang maupun pendek bergantung pada peramalan permintaan untuk produk perusahaan tersebut.
Meramal Horizon Waktu.
Peramaian biasanya diklasifikasikan berdasarkan horizon waktu masa depan yang dicakupnya. Horizon waktu terbagi atas beberapa kategori :
o Peramalan jangka pendek, Peramalan ini mencangkup jangka waktu. hingga 1 tahun tapi umumnya kurang dari 3 bulan
o Peramalan jangka menengah atau intermediate, umumya mencangkup hitungan bulanan hingga 3 tahun, peramalan ini berguna untuk merencanakan penjualan, perencanaan dan anggaran produksi, anggaran produksikas, dan menganalisis bermacam-macam operasi.
o Peramalan jangka panjang umumnya perencanaan masa 3 tahun.
Pengaruh Siklus Hidup Produk.
Faktor lain yang harus dipertimbangkan saat membuat peramalan penjualan, terutama peramalan penjualan jangka panjang, adalah siklus hidup produk. Penjualan produk dan bahkan jasa, tidak terjadi pada tingkat yang konstan sepanjang hidupnya. Hampir semua produk yang berhasil melalui empat tahapan: (1) perkenalan, (2) pertumbuhan, (3) kematangan, dan (4) penurunan.
JENIS PERAMALAN.
Organisasi pada umumnya menggunakan tiga tipe peramalan yang utama dalam perencanaan masa depan :
1. Peramalan ekonomi (economic forecast) menjelaskan siklus bisnis dengan memprediksikan tingkat inflasi, ketersediaan uang, dana yang dibutuhkan untuk membangun perumahan, dan indikator perencanaan lainnya.
2. Peramalan teknologi (technological forecast) memperhatikan tingkat kemajuan teknologi yang dapat meluncurkan produk baru yang menarik, yang membutuhkan pabrik dan peralatan baru.
3. Peramalan permintaan (demand forecast) adalah proyeksi permintaan untuk produk atau layanan suatu. perusahaan. Peramalan ini disebut juga peramalan penjualan, yang mengendalikan produksi, kapasitas, serta sistem penjadwalan, dan menjadi input bagi perencanaan keuangan, pemasaran, dan sumber daya manusia.
Peramalan ekonomi dan teknologi adalah teknik khusus yang mungkin bukan termasuk bagian dari manajer operasi. Karena itu penekanan pada buku ini adalah pada peramalan permintaan.
KEPENTNGAN STRATEGIS PERAMALAN.
Peramalan yang baik sangat penting dalam semua aspek bisnis: Peramalan merupakan satu-satunya prediksi atas permintaan hingga permintaan yang sebenarnya diketahui. Peramalan permintaan mengendalikan keputusan di banyak bidang. Berikut ini akan dibahas dampak peramalan produk pada tiga aktivitas :
1. Sumber daya manusia.
2. Kapasitas.
3. Manajemen rantai-pasokan (supply-chain management).
TUJUH LANGKAH SISTEM PERAMALAN.
Peramalan terdiri dari tujuh langkah dasar, yaitu :
1. Menetapkan tujuan peramalan.
2. Memilih unsur apa yang akan diramal.
3. Menentukan horizon waktu peramalan.
4. Memilih tipe model peramalan.
5. Mengumpulkan data yang diperlukan untuk melakukan peramalan.
6. Membuat peramalan.
7. Memvalidasi dan menerapkan hasil peramalan.
PENDEKATAN DALAM PERAMALAN.
Terdapat dua pendekatan umum peramalan, sebagaimana ada dua cara mengatasi semua model keputusan. Yang satu adalah analisis kuantitatif, yang lainnya adalah analisis kualitatif. peramalan kuantitatif (quantitative forecast) menggunakan model matematis yang beragam dengan data masa lalu dan variabel sebab akibat untuk meramalkan permintaan. Peramalan subjektif atau kualitatif (qualitative forecast) menggabungkan faktor seperti intuisi, emosi, pengalaman pribadi, dan sistem nilai pengambil keputusan untuk meramal. Beberapa perusahaan menggunakan satu pendekatan, dan perusahaan lain menggunakan pendekatan yang lain. Pada kenyataannya, kombinasi dari keduanya merupakan yang paling efektif.
Langganan:
Postingan (Atom)