Jumat, 03 Oktober 2014

MAKALAH HARI KIAMAT DALAM ISLAM

KATA PENGANTAR

Puji syukur dengan mengucap Alhamdulillah, atas limpahan karunia dan rahmatNya sehingga penulis dimampukan untuk menyelesaikan makalah dengan judul “Hari Kiamat dalam Pandangan Islam”.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan serta kekeliruan sehingga di harapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan ini.
Semoga makalah ini dapat membawa manfaat bagi penulis serta pembaca sekalian.


Manokwari,   September 2014

Penulis























DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................................................... i
Halaman Kata Pengantar ................................................................................................. ii
Halaman Daftar Isi ............................................................................................................ iii

BAB  I          PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang ........................................................................................ 1
B.   Rumusan Masalah ................................................................................. 2
C.   Tujuan Penulisan ................................................................................... 2
D.   Manfaat Penulisan ................................................................................. 2

BAB  II         PEMBAHASAN
A.   Pengertian Hari Kiamat ......................................................................... 3
B.   Hari Kiamat Menurut Para Ahli............................................................. 3
C.   Kebenaran Hati Kiamat Dalam Agama Islam .................................... 4
D.   Tanda-Tanda Hari Kiamat ..................................................................... 5
E.   Proses dan Peristiwa Hati Kiamat ....................................................... 7
F.    Surga dan Neraka .................................................................................. 7

BAB  III        PENUTUP
A.   Kesimpulan............................................................................................ 11
B.   Saran ...................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKAN ........................................................................................................














BAB  I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Kalau kita perhatikan berbagai kejadian di alam ini, seharusnya manusia sadar dan percaya bahwa kehidupan di dunia ini pasti ada akhirnya yang disebut hari akhir atau hari kiamat. Hari itu merupakan hari penghabisan atau hari terakhir menjelang hancurnya secara total alam semesta ini. Kehancuran alam semesta akan terjadi setelah adanya benturan yang maha dahsyat antara gunung-gunung dibumi ini.
Hari akhir tersebut pasti akan datang, tapi kapan terjadinya, tidak ada seorangpun yang mengetahuinya. Pada dasarnya semua agama meyakini bahwa hari kiamat pasti akan datang namun dalam pandangan agama yang satu dengan yang lainnya berbeda-beda dalam memaknai tentang hari kiamat.
Dalam pandangan agama islam itu sendiri, dinyatakan bahbwa hari akhir adalah hari penghabisan atau hari terakhir kehidupan umat manusia di jagad raya ini tanpa terkecuali, baik makhluk hidup maupun benda mati, gunung-gunung akan meletus, langit akan runtuh, bumi akan memuntahkan segala isinya dan pohon-pohon bertumbangan, sehingga pada saatnya nanti alam yang kita tempati ini tidak akan ada lagi.
Sesuai Fiman Allah SWT dalam surat Al-Haqqah : 13-15 yang artinya : “Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur. Maka pada hari itu terjadilah hari kiamat..,”  dan dalam Surat surat al-Qariah : 1-5 yang artinya  “Hari kiamat, Apakah hari kiamat itu? Tahukah kamu apakah hari kiamat itu? Pada hari itu manusia adalah seperti anai- anai yang bertebaran, Dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan”.
Peristiwa hari kiamat juga dalam pandangan agama islam merupakan awal kehidupan yang baru di alam berikutnya. Semua manusia akan dibangkitkan kembali untuk dimintai pertanggung jawaban atas segala hal yang telah dilakukan semasa hidupnya di dunia.
Berkaitan dengan hal itu, agama islam memposisikan keyakinan hari kiamat sebagai salah satu rukun iman, yang memberikan ketegasan bahwa pemeluk agam islam harus meyakini atau mengimani datangnya hari kiamat dengan keyakinan yang sungguh-sungguh dan sepenuh hati akan adanya hari kiamat. Untuk lebih jelas tantang hari kiamat dalam pandangan agama islam, di uraikan pada bab berikutnya.

B.   Rumusan Masalah
Dari uraian singkat pada latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalah makalah ini adalah bagaimana gambaran tentang pemahaman hari kiamat dalam pandangan agama islam.

C.   Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui gambaran tentang pemahaman hari kiamat dalam pandangan agama islam.

D.   Manfaat Penulisan
1.    Sebagai kajian untuk menambah wawasan bagi penulis
2.    Sebagai bahan informasi bagi pembaca
3.    Sebagai salah satu tugas dari mata pelajaran Agama Islam.




BAB II

PEMBAHASAN


Untuk Mendapatkan File Lengkapnya
  Silahkan Dowload di :





CARA DOWNLOAD APLIKASI ANDROID DI PC ATAU LAPTOP

Cara Download File APK di Google Play dari PC Tanpa Software 

1) Buka play.google.com 
2) Cari Aplikasi maupun Game yang ingin sobat download 
3) Copy URL dari aplikasi atau game yang sobat download misalnya

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.gameloft.android.ANMP.GloftPDHM 


4)
Kunjungi


apps.evozi.com/apk-downloader 

Mau Tau Lengkapnya, download file pdf berikut :

Makalah Etika Dalam Dunia Bisnis

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang masih memberikan nafas kehidupan, sehingga saya dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan judul “Etika Dalam Dunia Bisnis”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Etika Bisnis, dan penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya, sehingga dengan segala kerendahan hati, saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan dari para pembaca guna penyempurnaan penulisan makalah ini.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi diri saya sendiri dan pembaca pada umumnya.

Manokwari,  Juni 2013

Penulis

DAFTAR ISI


Kata Pengantar ............................................................................................................... i
Daftar Isi .......................................................................................................................... ii

BAB I    PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang .......................................................................................... 1
B.   Rumusan Masalah ................................................................................... 1
C.   Tujuan Penulisan...................................................................................... 1
D.   Manfaat Penulisan ................................................................................... 2

BAB II   PEMBAHASAN
A.   Pengertian Etika........................................................................................ 3
B.   Pengertian Bisnis...................................................................................... 3
C.   Pengertian Etika Bisnis............................................................................ 3
D.   Etika Bisnis Yang Baik............................................................................. 4
E.   Contoh Kasus Etika Bisnis Dalam Praktek........................................... 5

BAB III  PENUTUP
A.   Kesimpulan................................................................................................. 7
B.   Saran .......................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 8

BAB I
PENDAHULUAN



A.   Latar Belakang
Moralitas berarti aspek baik atau buruk, terpuji atau tercela, dan karenanya diperbolehkan atau tidak, dari perilaku manusia. Moralitas selalu berkaitan dengan apa yang dilakukan manusia, dan kegiatan ekonomis merupakan suatu bidang perilaku manusia yang penting. Selama perusahaan memiliki produk yang berkualitas dan berguna untuk masyarakat disamping itu dikelola dengan manajemen yang tepat dibidang produksi, finansial, sumberdaya manusia dan lain-lain tetapi tidak mempunyai etika, maka kekurangan ini cepat atau lambat akan menjadi batu sandungan bagi perusahaan tersebut.
Bisnis merupakan suatu unsur mutlak perlu dalam masyarakat modern. Tetapi kalau merupakan fenomena sosial yang begitu hakiki, bisnis tidak dapat dilepaskan dari aturan-aturan main yang selalu harus diterima dalam pergaulan sosial, termasuk juga aturan-aturan moral. Dengan kata lain, mengapa bisnis tidak bebas untuk berlaku etis atau tidak? Tentu saja secara faktual, telah berulang kali terjadi hal-hal yang tidak etis dalam kegiatan bisnis, dan hal ini tidak perlu disangkal, tetapi juga tidak perlu menjadi fokus perhatian kita. Pertanyaannya bukan tentang kenyataan faktual, melainkan tentang normativitas : seharusnya bagaimana dan apa yang menjadi dasar untuk keharusan itu.

A.   Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah bagaimana gambaran tentang etika dalam dunia bisnis.

B.   Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan Makalah ini adalah Untuk mengetahui etiak dalam dunia bisnis.


C.   Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan Makalah ini adalah:
1.    Untuk memberikan pengetahuan kepada para pembaca tentang etika dalam dunia bisnis.
2.    Untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika Bisnis.



BAB II
PEMBAHASAN


A.   Pengertian Etika
Etika berasal dari kata Yunani Kuno: “ethikos“, berarti “timbul dari kebiasaan”. Etika adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.

B.   Pengertian Bisnis
Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan. Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti ini, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Model bisnis seperti ini kontras dengan sistem sosialistik, dimana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerja.

C.   Pengertian Etika Bisnis
Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat.
Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.

D.   Etika Bisnis Yang Baik
Menurut Richard De George, bila perusahaan ingin sukses/berhasil memerlukan 3 hal pokok yaitu :
1.    Produk yang baik
2.    Managemen yang baik
3.    Memiliki Etika
Tiga aspek pokok dari bisnis yaitu : dari sudut pandang ekonomi, hukum dan etika.
1.    Sudut pandang ekonomis.
Bisnis adalah kegiatan ekonomis. Yang terjadi disini adalah adanya interaksi antara produsen/perusahaan dengan pekerja, produsen dengan konsumen, produsen dengan produsen dalam sebuah organisasi. Kegiatan antar manusia ini adalah bertujuan untuk mencari untung oleh karena itu menjadi kegiatan ekonomis. Pencarian keuntungan dalam bisnis tidak bersifat sepihak, tetapi dilakukan melalui interaksi yang melibatkan berbagai pihak.
Dari sudut pandang ekonomis, good business adalah bisnis yang bukan saja menguntungkan, tetapi juga bisnis yang berkualitas etis.

2.    Sudut pandang moral.
Dalam bisnis, berorientasi pada profit, adalah sangat wajar, akan tetapi jangan keuntungan yang diperoleh tersebut justru merugikan pihak lain. Tidak semua yang bisa kita lakukan boleh1 dilakukan juga. Kita harus menghormati kepentingan dan hak orang lain. Pantas diperhatikan, bahwa dengan itu kita sendiri tidak dirugikan, karena menghormati kepentingan dan hak orang lain itu juga perlu dilakukan demi kepentingan bisnis kita sendiri.

3.    Sudut pandang Hukum
Bisa dipastikan bahwa kegiatan bisnis juga terikat dengan “Hukum” Hukum Dagang atau Hukum Bisnis, yang merupakan cabang penting dari ilmu hukum modern. Dan dalam praktek hukum banyak masalah timbul dalam hubungan bisnis, pada taraf nasional maupun international. Seperti etika, hukum juga merupakan sudut pandang normatif, karena menetapkan apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Dari segi norma, hukum lebih jelas dan pasti daripada etika, karena peraturan hukum dituliskan hitam atas putih dan ada sanksi tertentu bila terjadi pelanggaran. Bahkan pada zaman kekaisaran Roma, ada pepatah terkenal : “Quid leges sine moribus” yang artinya : “apa artinya undang-undang kalau tidak disertai moralitas “

E.   Contoh Kasus Etika Bisnis Dalam Praktek
PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) adalah perusahaan pemerintah yang bergerak di bidang pengadaan listrik nasional. Hingga saat ini, PT. PLN masih merupakan satu-satunya perusahaan listrik sekaligus pendistribusinya. Dalam hal ini PT. PLN sudah seharusnya dapat memenuhi kebutuhan listrik bagi masyarakat, dan mendistribusikannya secara merata.
Usaha PT. PLN termasuk kedalam jenis monopoli murni. Hal ini ditunjukkan karena PT. PLN merupakan penjual atau produsen tunggal, produk yang unik dan tanpa barang pengganti yang dekat, serta kemampuannya untuk menerapkan harga berapapun yang mereka kehendaki.
Pasal 33 UUD 1945 menyebutkan bahwa sumber daya alam dikuasai negara dan dipergunakan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa monopoli pengaturan, penyelengaraan, penggunaan, persediaan dan pemeliharaan sumber daya alam serta pengaturan hubungan hukumnya ada pada negara, Pasal 33 mengamanatkan bahwa perekonomian Indonesia akan ditopang oleh 3 pemain utama yaitu koperasi, BUMN/D (Badan Usaha Milik Negara/Daerah), dan swasta yang akan mewujudkan demokrasi ekonomi yang bercirikan mekanisme pasar, serta intervensi pemerintah, serta pengakuan terhadap hak milik perseorangan.
Penafsiran dari kalimat “dikuasai oleh negara” dalam ayat (2) dan (3) tidak selalu dalam bentuk kepemilikan tetapi utamanya dalam bentuk kemampuan untuk melakukan kontrol dan pengaturan serta memberikan pengaruh agar perusahaan tetap berpegang pada azas kepentingan mayoritas masyarakat dan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Monopoli yang dilakukan oleh PT. PLN adalah Fungsi
PT. PLN sebagai pembangkit, distribusi, dan transmisi listrik mulai dipecah. Swasta diizinkan berpartisipasi dalam upaya pembangkitan tenaga listrik. Sementara untuk distribusi dan transmisi tetap ditangani PT. PLN.
Saat ini telah ada 27 Independent Power Producer di Indonesia. Mereka termasuk Siemens, General Electric, Enron, Mitsubishi, Californian Energy, Edison Mission Energy, Mitsui & Co, Black & Veath Internasional, Duke Energy, Hoppwell Holding, dan masih banyak lagi. Tetapi dalam menentukan harga listrik yang harus dibayar masyarakat tetap ditentukan oleh PT. PLN sendiri, dikarenakan PT. PLN memonopoli kelistrikan nasional.



BAB III
KESIMPULAN


A.   Kesimpulan
Di dalam persaingan dunia usaha yang sangat ketat ini, etika bisnis merupakan sebuah harga mati, yang tidak dapat ditawar lagi. Dalam zaman keterbukaan dan luasnya  informasi  saat ini, baik-buruknya sebuah dunia usaha dapat tersebar dengan cepat dan luas. Memposisikan karyawan, konsumen, pemasok, pemodal dan masyarakat umum secara etis dan jujur adalah satu-satunya cara supaya dapat bertahan di dalam dunia bisnis saat ini.
Ketatnya persaingan bisnis menyebabkan beberapa pelaku bisnisnya kurang memperhatikan etika dalam bisnis. Etika bisnis mempengaruhi tingkat kepercayaan atau trust dari masing-masing elemen dalam lingkaran bisnis. Pemasok (supplier), perusahaan, dan konsumen, adalah elemen yang saling mempengaruhi. Masing-masing elemen tersebut harus menjaga etika, sehingga kepercayaan yang menjadi prinsip kerja dapat terjaga dengan baik.

B.   Saran
Saran dari penulisan makalah ini adalah dalam berbisnis agar menjaga kepercayaan dan kerjasama agar etika yang baik dalam berbisnis tetap terjaga untuk kepentingan pribadi maupun kepentingan umum.



DAFTAR PUSTAKA



Madura,Jeff.2001.Pengantar Bisnis.Jakarta:Salemba Empat.

Silondae, Arus akbar.2007.Hukum Bisnis.jakarta : Salemba Empat.



Bukti Sejarah, Peradaban di Papua Barat


Bukti sejarah Peradaban Manusia di  Kokas Provinsi Papua Barat, gambar ini membuktikan bahwa pada tahun....? khususnya di Kokas manusia sudah mengenal seni......nilah bukti sebagian kecil Peradaban seni yang ada di Tanah Papua......yang menandakan bahwa lahirnya seni di antara orang-orang papua merupakan harta warisan dari nenek moyang mereka....

bersanbung.

Dokumentasi : Yaaqub Mussa'ad (fakfak)

Selasa, 30 September 2014

Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Facebook

Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Facebook
            Pesatnya kemajuan globalisasi menyebabkan munculnya berbagai eksistensi dari berbagai bentuk teknologi. Teknologi modern telah dapat kita rasakan berbagai dampaknya, salah satu contohnya adalah kemudahan akses komunikasi jarak jauh dengan biaya terjangkau. Tidak terbayangkan apabila alat komunikasi jarak jauh kita masih seperti dulu, menggunakan surat yang jarak kirim dan harga pengirimannya tidak sedikit serta menyebabkan keterlambatannya proses komunikasi. Hal itulah yang menjadi tolak ukur manusia global untuk mengubah akses komunikasi menjadi lebih mudah. Usaha tersebut ternyata tidak sia-sia, banyak media komunikasi yang tercipta seperti telepon, dan social media yang lebih memudahkan kita terhubung jarak jauh. 
Salah satu media social yang sangat bersinar karena hampir setiap orang di berbagai belahan dunia menggunakannya adalah Facebook. Situs ini didirikan pada bulan Februari 2004. Facebook juga memiliki berbagai keuntungan atau sisi positive dan tidak sedikit pula menimbulkan sedikit kerugian atau sisi negative.
Adapun berbagai keuntungan penggunaan Facebook, yaitu sebagai berikut :
1. Mudahnya akses komunikasi jarak jauh. 
Facebook(FB) menghubungkan akses komunikasi di berbagai belahan dunia, jadi setiap orang dapat  berhubungan dengan siapapun yang telah berteman dengannya dalam durasi singkat dan tidak mahal.
2. Menemukan teman baru yang berada diberbagai belahan dunia Tidak hanya teman yang ada disekitar kita, Facebook mampu menghubungkan seluruh jaringan yang ada di seluruh belahan dunia bahkan kepelosok desa. Hal ini juga yang membantu kita mengetahui informasi-informasi dari seluruh pelosok dunia.
3. Tempat Belajar yang menarik
Seperti yang kita ketahui,  FB juga mempunyai berbagai pilihan game yang menarik dan edukatif. Pembelajaran seperti inilah yang diharapkan mampu menjadi penyemangat anak untuk belajar.
4. Alternatif promosi bisnis
Globalisasi menuntut pembisnis untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menyampaikan produknya kepada masyarakat dan FB adalah tempat yang cocok karena lebih praktis dan biaya yang murah.
5. Menjalin silaturahmi
Silaturahmi akan tetap berjalan lancar melalui situs FB, karena kita dapat melakukan Chatting sebagai ajang curhat atau perkenalan dengan teman dekat bahkan yang jaraknya jauh sekalipun.
Selain sisi positif yang diberikan FB, FB juga membawa sisi negatif bagi penggunanya :
1. Terbengkalainya pekerjaan
FB memiliki daya tarik yang sangat besar untuk terus menggunakannya, hal inilah yang dapat membuat pengguna lupa waktu dalam online dan dapat berdampak pada terbengkalainya pekerjaan.
2. Pornografi
Maraknya situs pornografi telah menerobos dunia maya, salah satu situs yang seringkali jadi ajang penyebarluasan foto atau vidio pornografi adalah FB OLEH oknum-oknum tertentu yang ingin merusak keseimbangan situs jejaring sosial.
3. Menghabiskan uang anda
Bagi pengguna FB melalui WARNET sering kali lupa waktu karena informasi-informasi dan hal lain yang ada di FB, dan tidak terasa billing WARNET yang digunakan telah ‘membengkak’.
4. Peluang terjadinya kejahatan sosial
Oknum yang tidak bertanggung jawab sering memanfaatkan FB sebagai situs mencari mangsa. Jadi, berhati-hatilah pada orang yang baru anda kenal.
5. Menimbulkan kecanduan pada anak
seiiring berbagai game yang ditawarkan oleh FB, anak-anak menjadi malas untuk belajar dan melakukan hal lain yang lebih bermanfaat.
by : http://kikiwidyasarigoblog.wordpress.com

Senin, 29 September 2014

MAKALAH HUBUNGAN ETNOGRAFI TERHADAP ANTROPOLOGI, KEBUDAYAAN DAN ADAT ISTIADAT

KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadira Tuhan Yang Maha Kuasa, atas berkat dan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini dengan judul “Hubungan Etnografi dengan Antropologi, Kebudayaan dan Adat Istiadat”.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan sehingga mohon kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis serta pembaca pada umumnya.


Manokwari,  September 2014

Penulis




DAFTAR ISI



Halaman Judul................................................................................................................... i
Halaman Kata Pengantar ................................................................................................. ii
Halaman Daftar Isi........................................................................................................... iii

BAB  I     PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang .......................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah....................................................................................... 1
C.     Tujuan Penulisan ........................................................................................ 1
D.    Kegunaan Penulisan .................................................................................. 2

BAB  II   PEMBAHASAN
A.    Pengertian Etnografi................................................................................... 3
B.     Hubungan Etnografi dengan  Antropologi................................................. 4
C.     Hubungan Etnografi dengan  Pengertian Kebudayaan ............................. 6
D.    Hubungan Etnografi dengan  Pengertian Adat Istiadat............................. 7

BAB III   PENUTUP
A.    Simpulan..................................................................................................... 8
B.     Saran .......................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ ........






BAB  I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Keunikan serta kemajemukan suku bangsa merupakan ciri khas yang bernilai tersendiri. Untuk mengkaji keunikan di maksud, perlu di adakan kajian tentang suku bangsa sehingga dapat memahami keunikan-keunikan serta kemajukan apa saja yang ada dalam suatu bangsa tersebut.
Dalam perkembangan kajian ilmu, telah berkembang bidang ilmu yang membahas khusus tentang perbedaan dan keuningan bangsa-bangsa atau suku-suku bangsa. Bidang ilmu yang di maksud adalah etnografi. 
Menutut Richards dkk. (1985) etnografi adalah kajian tentang kehidupan dan kebudayaan suatu masyarakat atau etnik, misalnya tentang adat-istiadat, kebiasaan, hukum, seni, religi, bahasa. Bidang kajian yang sangat berdekatan dengan etnografi adalah etnologi, yaitu kajian perbandingan tentang kebudayaan dari berbagai masyarakat atau kelompok.
Roger M. Keesing (1989) mendefinisikan etnogarafi sebagai pembuatan dokumentasi dan analaisis budaya tertentu dengan mengadakan penelitian lapangan. Artinya dalam mendefinisikan suatu kebudayaan seorang etnografer (peneliti etnografi) juga menganalisis.
Dari gambaran singkat di atas menggambarkan bahwa etnografi, antropologi, kebudayaan dan adat istiadat adalah hal yang tidak dapat dipisahkan, sebab etnografi adalah ilmu yang menggambarkan antropologi, kebudayaan dan adat istiadat itu sendiri. Untuk lebih memahami hubungan antara etnografi dengan antropologi, kebudayaan dan adat istiadat akan di bahasa dalam bab pembahasan makalah ini.

B.     Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, maka rumusan makasalah dalam penulisan makalah ini adalah “Bagaimana Hubungan Etnografi dengan Antropologi, Kebudayaan dan Adat Istiadat”.

C.    Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui hubungan antara Etnografi dengan Antropologi, Kebudayaan dan Adat Istiadat.
D.    Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan penulisan makalah ini adalah sebagai bahan informasi kepada pembaca dan sebagai pemenuhan tugas mata kulian Etnografi.













BAB  II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Etnografi
Etnografi berasal dari kata ethnos, yang artinya adalah “sukubangsa” dan graphein, yang berarti “mengukir, menulis, menggambar”. Jadi etnografi adalah tulisan, deskripsi atau penggambaran mengenai suatu sukubangsa tertentu. Suatu sukubangsa tentu terdiri dari manusia-manusia: laki-laki, perempuan, anak-anak, remaja, dewasa dan tua Suatu sukubangsa juga tentu memiliki adat-istiadat atau budaya tertentu. Oleh karena itu, suatu sukubangsa memiliki paling tidak dimensi fisik dan budaya. Oleh karena itu pula, di masa lalu -ketika orang belum mengenal fotografi, sebuah etnografi tentu memuat di dalamnya deskripsi ciri-ciri fisik suatu sukubangsa dan deskripsi adat-istiadat, budaya sukubangsa tersebut.
Etnografi adalah kajian tentang kehidupan dan kebudayaan suatu masyarakat atau etnik, misalnya tentang adat-istiadat, kebiasaan, hukum, seni, religi, bahasa. Bidang kajian vang sangat berdekatan dengan etnografi adalah etnologi, yaitu kajian perbandingan tentang kebudayaan dari berbagai masyarakat atau kelompok (Richards dkk.,1985).
Etnografi merupakan sejenis kajian lapangan yang berbentuk pemerhatian yang sering digunakan dalam kajian sosiologi dan antropologi dan dirujuk sebagai penyelidikan saintifik semula jadi (field research). Menurut Creswell (2005), etnografi merupakan bentuk kajian yang praktikal untuk mengkaji sesuatu kumpulan seperti pendidikan, kepercayaan, tingkahlaku dan bahasa. Merupakan bentuk kajian kualitatif yang digunakan untuk menerangkan, menganalisa dan meinterpretasi bentuk“culture-sharing” sesuatu kumpulan seperti tingkah laku, kepercayaan.
Menurut Sabitha Marican (2005), etnografi juga dianggap sebagai satu kajian yang paling asas dalam penyelidikan sosial. Kajian etnografi merupakan kajian yang mengfokuskan pada penggambaran yang terperinci dan tepat dan bukan berunsur perkaitan.
Secara umum etnografi disebut sebagai menuliskan tentang kelompok masyarakat. Secara khusus hal tersebut juga bermakna  menuliskan tentang kebudayaan sebuah kelompok masyarakat. Disebutkan bahawa seluruh manusia, dan juga beberapa binatang (seperti  orang utan dan gorila) menciptakan, mentransmisikan, membahagi, merubah, menolak, dan menciptakan kembali budaya di dalam sebuah kelompok. Semua peneliti etnografi dimulai, dan diakhiri penelitiannya dengan berfokus pada pola-pola ini, dan sifat-sifat yang ‘dipersamakan’ atau ‘disepakati’ bersama, membentuk sebuah kebudayaan masyarakat. Dokumen yang dihasilkan dari fokus tersebut disebut dengan etnografi.
Tujuan Kajian Etnografi adalah untuk memahami isu yang dikaji dari kaca mata kumpulan atau budaya tersebut, kajian etnografi berusaha untuk menambah pengetahuan mengenai sesuatu budaya atau mengenal pasti corak interaksi sosial dan membangunkan satu penafsiran yang menyeluruh terhadap sesuatu masyarakat atau institusi sosial.
Tujuan penelitian etnografi untuk menggambarkan budaya atau subkultur dengan seperinci mungkin, termasuk bahasa, adat istiadat, nilai-nilai, upacara keagamaan  dan undang-undang. Maknanya ia mempunyai tujuan mencari dan menggambarkan budaya sesuatu masyarakat atau organisasi tertentu. Fokus penyelidikan adalah pola-pola yang tercermin dalam sikap tidak dan prikelakuan masyarakat atau organisasi yang diteliti. Ada pun yang dicari dalam kajian ini beerti bukan hal yang Nampak melainkan yang terkandung dalam hal yang nampak tersebut.
Umumnya jenis kajian ini mensyaratkan seorang peneliti yang berpengalaman, harus dapat membenammkan dirinya dalam budaya mayarakat yang diteliti. Maknanya dia harus  bersosialisasi dirinya sendiri ke dalam budaya tersebut dan cuba menjelaskannya. Menjadi sebahagian budaya yang baharu tersebut dan kadangkala ia menjadi masalah apabila hendak kembali kepada budayanya sendiri.

B.     Hubungan Etnografi dengan Antropologi
Belajar antropologi sebagai sebuah ilmu yang membahas manusia dan kebudayaannya adalah pekerjaan yang panjang dan membutuhkan waktu lama. Disamping luasnya bidang ilmu tersebut, objek kajiannya juga terlalu pelik untuk dipahami jika dibandingkan seperti memahami rumus-rumus dalam ilmu eksata. Adalah perdebatan yang panjang hingga akhirnya melahirkan dua kutub pembahasan mengenai cara-cara memahami ilmu-ilmu eksak dan ilmu-ilmuhumanis. Kedua kutub itu adalah pendekatan kuantitatif yang mewakili ilmu-ilmu eksak dan kualitatif yang merupakan metode yang sejak awal dipakai oleh antropologi untuk menggambarkan suku bangsa tertentu dalam laporan perjalanan dan catatan-catatan masa kolonial.
Penggunaan ilmu eksak atau yang positivistik (harus terukur) dalam penelitian sosial pernah dilanggengkan dimasa A.Comte, Herbert Spenser, E. Durkheim dan para penganut teori evolusi, difusi, serta srukturalisme-fungsionalisme. Dalam Spenser sebagai penganut teori evolusi terkenal dengan penggunaan analogi organiknya dalam memahami masyarakat dankebudayaannya. Menurutnya, organisasi-organisasi sosial dalam suatu masyarakathadir seperti halnya organ-organ yang menunjang kehidupan suatu organisme. Apabila diantara salah satu organ itu sakit, maka organisme itu akan sakit dan bahkan mati. Demikianlah masyarakat dianalogikan dengan organisme itu, bahwa masyarakat tersusun atas organisasi-organisasi sosial yang menunjang eksistensinya. Apabila organisasi-organisasi sosial itu ada yang sakit maka sakit pula masyarakat itu. Dalam hal ini menurut Spenser, kehadiran organisasi sosial ada untuk memenuhi fungsinya dalam masyarakat. Analogi fungsional ini ketika dikritik oleh para komentator bahwa teori ini tak dapat menjelaskan perubahan, namun para pengikutnya melakukan pembelaan bahwa analogi organik dapat menjelaskan perubahan, namun perubahannya terjadi secara berangsur-angsur atau berevolusi secara adaptif seperti hanya mahluk hidup.
Jika suatu nilai atauorganisasi sosial dapat bertahan sampai hari ini, berarti nilai tersebut mampu beradaptasi dengan lingkungan dan memiliki fungsi yang relevan dengankemajuan masyarakat. Namun para teoritis ini menyimpulkan teorinya bahkan tanpa melakukan tinjauan lapangan atau mereka tak pernah melihat secara langsung masyarakat yang dibicarakannya.
Istilah etnografi sebenarnya merupakan istilah antropologi, etnografi merupakan embrio dari antropologi, lahir pada tahap pertama dari perkembangannya sebelum tahun 1800 an. Etnogarafi juga merupakan hasil catatan penjelajah eropa tatkala mencari rempah-rempah ke Indonesia. Koentjaraningrat, 1989:1 : “Mereka mencatat semua fenomena menarik yang dijumpai selama perjalanannya, antara lain berisi tentang adat istiadat, susunan masyarakat, bahasa dan cirri-ciri fisik dari suku-suku bangsa tersebut”.
Etnografi yang akarnya antropologi pada dasarnya merupakan kegiatan peneliti untuk memahami cara orang-orang berinteraksi dan bekerjasama melalui fenomena teramati kehidupan sehari-hari. Etnogarafi adalah pelukisan yang sistematis dan analisis suatu kebudayaan kelompok, masyarakat atau suku bangsa yang dihimpun dari lapangan dalam kurun waktu yang sama.
Dari gambaran tersebut di atas, dapat di simpulkan bahwa antropologi merupakan bagian dari  etnografi.


C.    Hubungan Etnografi dengan Kebudayaan
Kebudayaan adalah apa yang menjadi pandangan pengetahuan masyarakat dalam menafsirkan segala yang berhubungan dengan kehidupannya.
Budaya menurut Baker (dalam Alim, 2007:49) ditinaju dari asal usul kata berarti penciptaan, penertiban, dan pengelolaan niali-nilai insani. Sedangkan menurut Kontjaraniggrat (dalam Alim, 2007:49) kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan bemasyarakat dan dijadikan milik manusia malalui proses belajar. 
Dalam bukuyang lain Koentjaraningrat (1999:13) mengatakan bahwa kebudayaan adalah segala pikiran dan perilaku manusia yang secara fungsional dan disfungsional ditata dalam masyarakatnya. Pada definisi terakhir Koentjaraningrat secara tidak langsung menggambarkan adanya dua potensi manusia yakni sebagai mahluk rasional sekaligus irasional. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan kata “fungsional” dan “disfungsional” yang berarti keberfungsian dan ketidakberfungsian.
E.B. Taylor (dalam Syani, 1995:59) melihat kebudayaan sebagai kompleks yang mencangkup pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan manusia sebagai warga masyarakat.
Inilah yang menjadi fokus dari etnografi baru yakni pengetahuan masyarakat yang sedang diteliti. Karena itu Spradley mengatakan seorang etnograf bukanlah guru bagi masyarakat melainkan sebagai murid dari masyarakat yang ditelitinya. Dengan demikian etnografi ini disebut juga etnografi kognitif.
Etnografi dan kebudayaan suatu masyarakat adalah hal yang tidak dapat dipisahkan, sebab etnografi sendiri adalah ilmu yang menggambarkan kebudayaan itu sendiri.
Malinowski dan R. Brwon menggambarkan kebudayaan sebagaimana tafsiran peneliti, maka etnografi baru menggambarkan masyarakat sebagaimana pengetahuan masyarakat itu sendiri. Etnografi baru dipengaruhi oleh definisi kebudayaan ala Goodenough yang menyatakan bahwa budaya bukanlah suatu fenomena material, melainkan sebuah pengorganisasian dari benda-benda, manusia, perilaku atau emosi.
Kesimpulan uraian di atas bahwa etnografi akan muncul jika ada pengaruh atau terdapat kajian-kajian kebudayaan masyarakat.


D.    Hubungan Etnografi dengan Adat Istiadat
Adat adalah merupakan peraturan hidup sehari-hari. Dalam pribahasa orang Minang, kalau hidup tanpa aturan namanya "tak beradat". Jadi aturan itulah adat, dan adat itulah yang jadi pakaiannya sehari-hari. Karena itu bagi orang Minang; duduk tagak beradat, makan minum beradat, berbicara beradat, berjalan beradat, menguap beradat dan batuk saja pun bagi orang Minang beradat. Aturan-aturan itu biasanya disebutkan dalam bentuk Pepatah-petitih, mamang dan bidal serta pantun.
Adat Istiadat adalah aneka kelaziman dalam suatu nagara yang mengikuti pasang naik dan pasang surut situasi masyarakat. Kelaziman ini pada umumnya menyangkut pengejawatahan unjuk rasa seni budaya masyarakat, seperti acara-acara keramaian anak nagari, seperti pertunjukan randai, saluang, rabab, tari-tarian dan aneka kesenian yang dihubungkan dengan upacara perhelatan perkawinan, pengangkatan penghulu maupun untuk menghormati kedatangan tamu agung. Adat istiadat semacam ini sangat tergantung pada  situasi sosial ekonomi masyarakat.
Gambaran di atas dapat di simpulkan bahwa adat istiadat merupakan kelengkapan dari etnografi, sebab etnografi pada umumny adalah mencakup keseluruhan bentuk-bentuk suku bangsa serta keunikan-keunikan masyarakat atau aturan-aturan yang berlaku dalam masyarakat yang disebut adat istiadat.



BAB  III
PENUTUP

A.    Simpulan

Etnografi adalah merupakan bidang ilmu yang merangkul semua informasi yang melekap pada suku bangsa serta masyarakat itu sendiri. Etnografi tidak dapat di pisahkan dengan Antropologi, Kebudayaan dan Adat Istiadat. Sebab Antropologi, Kebudayaan dan Adat Istiadat merupakan yang tidak terpisahkan dalam ciri khas atau bentuk suku bangsa serta masyarakat yang ada di dalamnya. Sehingga Etnografi itu sendiri menjelaskan tentang Antropologi, Kebudayaan dan Adat Istiadat.

B.     Saran
Berkaitan dengan kesimpulan di atas, ada suatu makna yang terkandung di dalamnya yang harus kita maknai, sehingga di sarankan agar dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara agar memperhatikan aturan-aturan yang melekat dalam masyarakat itu sendiri atau taat kepada undang-undang dalam berbangsa dan bernegara.




DAFTAR PUSTAKA


Etnografi komunikasi dan register oleh: dwi purnanto:
http://dwipur_sastra.staff.uns.ac.id/2009/06/03/etnografi-komunikasi-dan-register/.

Analisis data penelitian komunikasi, oleh: burhan bungin. raja grafindo persada, jakarta. 2007

Metodologi penelitian kulitatif, oleh: dr.deddy mulyana, m.a. pt.remaja rosdakarya, bandung 2001.

Sosiolinguistik II oleh: Sailal Arimi, S.S., M. Hum
http:// www. google.co.id/search?q=istilah+etnografi&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-us:official&client=firefox-a

http://teguhimanprasetya.wordpress.com/2008/09/25/etnografi-dan-folklore-antro/