Ya Alloh..
maafkanlah hamba-Mu ini
Anak-anak ini adalah titipan yang mesti kujaga
Aku tidak bisa salahkan lingkungan
atau orang-orang sekitarku
atau apa yang menimpa anak-anakku.
Hamba harus mampu jadikan anak-anak ini
orang yang takut pada Robbnya, Penciptanya;
bisa hormat pada orang tuanya, guru,
serta orang-orang yang berjasa pada mereka;
jadikan mereka orang yang hadirnya menggenapkan,
tiadanya membuat ganjil.
Hamba ingin mereka punya manfaat dalam kebaikan
dan tersingkir dari kemadharatan. Amin.
Kamis, 24 November 2011
KUPULAN PUISI JATUH CINTA 1
| ||
Love poetry comes from heart. It is an expression of one's love, or one's deep emotional desires to connect with another person. It describe how you feel when you are together or apart, what you miss most when you're apart, how you feel when you reunite. Write your thoughts and feelings. This fall in love poetry collection can inspire you. Enjoy. |
| ||
Pengarang: Odecya Aku butuh teman untuk melalui Aku butuh kawan untuk berbagi Aku butuh bayangan untuk mengikuti Aku butuh mentari untuk menerangi Aku butuh air untuk menyirami Aku butuh pohon untuk meneduhi Aku butuh pagi setelah gelap hari Aku butuh tempat untuk kudiami Aku butuh tersenyum setelah bersedih Aku butuh hati untuk disayangi Untuk itulah kuingin kau tetap disini Hingga kelak kujadikan seorang istri
|
TENTANG ISLAM IMAN DAN IHSAN
Tentang Islam, Iman dan Ihsan
عن عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ قَالَ بَيْنَمَا نَحْنُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ إِذْ طَلَعَ عَلَيْنَا رَجُلٌ شَدِيدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ شَدِيدُ سَوَادِ الشَّعَرِ لاَ يُرَى عَلَيْهِ أَثَرُ السَّفَرِ وَلاَ يَعْرِفُهُ مِنَّا أَحَدٌ حَتَّى جَلَسَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَسْنَدَ رُكْبَتَيْهِ إِلَى رُكْبَتَيْهِ وَوَضَعَ كَفَّيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ وَقَالَ يَا مُحَمَّدُ أَخْبِرْنِي عَنْ الْإِسْلاَمِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْإِسْلاَمُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَتُقِيمَ الصَّلاَةَ وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ وَتَصُومَ رَمَضَانَ وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنْ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيلًا قَالَ صَدَقْتَ قَالَ فَعَجِبْنَا لَهُ يَسْأَلُهُ وَيُصَدِّقُهُ قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ الْإِيمَانِ قَالَ أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ قَالَ صَدَقْتَ قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ الْإِحْسَانِ قَالَ أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ السَّاعَةِ قَالَ مَا الْمَسْئُولُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنْ السَّائِلِ قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ أَمَارَتِهَا قَالَ أَنْ تَلِدَ الْأَمَةُ رَبَّتَهَا وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُونَ فِي الْبُنْيَانِ قَالَ ثُمَّ انْطَلَقَ فَلَبِثْتُ مَلِيًّا ثُمَّ قَالَ لِي يَا عُمَرُ أَتَدْرِي مَنْ السَّائِلُ قُلْتُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ فَإِنَّهُ جِبْرِيلُ أَتَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ دِينَكُمْ [رواه مسلم]
Terjemah Hadits dalam bahasa Inggris:
Also on the authority of Umar ibn al-Khattab (may Allah be pleased with him), who said: One day while we were sitting with the Messenger of Allah (peace and blessings of Allah be upon him) there appeared before us a man whose clothes were exceedingly white and whose hair was exceedingly black; no signs of journey were to be seen on him and none of us knew him. He walked up and sat down in front of the Prophet (peace and blessings of Allah be upon him), with his knees touching against the Prophet’s (peace and blessings of Allah be upon him) and placing the palms of his hands on his thighs he said, “O Muhammad, tell me about Islam.” The Messenger of Allah (peace and blessings of Allah be upon him) said, “Islam is to testify that there is no deity worthy of worship but Allah and Muhammad is the Messenger of Allah, to perform prayers, to give zakat, to fast in Ramadhan, and to make the pilgrimage to the House if you are able to do so.” He said, “You have spoken rightly”; and we were amazed at him asking him and saying that he had spoken rightly. He [the man] then said, “Tell me about iman.” The Prophet (peace and blessings of Allah be upon him) said, “It is to believe in Allah, His Angels, His Books, His Messengers, and the Last Day, and to believe in divine destiny (qadr ), both the good and the evil of it.” He said, “You have spoken rightly.” He [the man] said, “Then tell me about ihsan.” The Prophet (peace and blessings of Allah be upon him) said, “It is to worship Allah as though you see Him, and if you do not see Him, then (knowing that) truly He sees you.” He said, “Then tell me about the Hour.” The Prophet (peace and blessings of Allah be upon him) said, “The one questioned about it knows no better than the questioner.” He said, “Then tell me about its signs.” The Prophet (peace and blessings of Allah be upon him) said, “That the slave-girl will give birth to her mistress, and that you will see barefooted, naked destitute shepherds competing in constructing lofty buildings.” Then he [the man] left, and I stayed for a time. The he [the Prophet (peace and blessings of Allah be upon him)] said, “O Umar, do you know who the questioner was?” I said, “Allah and His Messenger know best.” He said, “It was Jibreel, who came to teach you your religion.” It was related by Muslim.
Terjemah Hadits dalam bahasa Indonesia :
Dari Umar bin Khattab r.a. ia bercerita, "Ketika kami sedang duduk di dekat Rasulullah saw., tiba-tiba muncul seorang lelaki berpakaian putih, berambut hitam pekat, bekas jalannya tidak terlihat dan tidak seorang pun di antara kami yang mengenalinya. Ia duduk menghadap Nabi saw, lalu menyandarkan kedua lututnya ke lutut Nabi dan meletakkan kedua telapak tangannya di atas kedua paha Nabi sambil mengatakan, 'Wahai Muhammad! Terangkanlah kepadaku tentang Islam!' Rasulullah saw. menjawab, 'Islam adalah hendaklah engkau bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan salat, memberikan zakat, berpuasa di bulan Ramadan dan melakukan ibadah haji ke Baitullah, jika memenuhi syarat.' Ia mengatakan, 'Engkau benar!' Kami keheranan melihat dia bertanya sekaligus membenarkannya. Lebih lanjut ia mengatakan, 'Sekarang terangkanlah kepadaku tentang Iman!' Rasulullah saw. menjawab, 'Engkau beriman kepada Allah, kepada para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya dan hari akhirat serta engkau beriman kepada baik dan jeleknya takdir.' Ia mengatakan, 'Engkau benar! Selanjutnya terangkan kepadaku tentang Ihsan!' Rasulullah saw. menjawab, 'Hendaknya engkau beribadah kepada Allah seakan-akan melihat-Nya, atau engkau beribadah kepada Allah dengan keyakinan bahwa Dia selalu melihatmu.' Orang itu kembali bertanya, 'Beritahukanlah kepadaku kapan terjadinya hari kiamat?' Rasulullah saw. menjawab, 'Orang yang ditanyai, sebenarnya tidak lebih mengetahui hal itu daripada penanya sendiri.' Orang itu mengatakan lagi, 'Kalau begitu beritahukanlah kepada saya tanda-tanda (terjadinya) hari kiamat!' Rasulullah saw. menjawab, 'Apabila budak perempuan melahirkan majikannya, engkau melihat orang-orang tidak bersandal, telanjang, papa dan penggembala kambing saling bersaing membangun gedung-gedung tinggi.' Kemudian orang itu berlalu, kami terdiam beberapa saat. Rasulullah saw. bertanya, 'Hai Umar! Tahukah engkau siapa yang bertanya tadi?' Umar menjawab, 'Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.' Rasulullah saw. memberitahukan, 'Dia adalah Jibril, datang untuk mengajari kalian tentang agama Islam.'" [Riwayat Muslim]
Versi asli dari shohih Muslim hadith nomor 9 :
9 - حَدَّثَنِي أَبُو خَيْثَمَةَ زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ كَهْمَسٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ يَحْيَى بْنِ يَعْمَرَ ح و حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُعَاذٍ الْعَنْبَرِيُّ وَهَذَا حَدِيثُهُ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا كَهْمَسٌ عَنْ ابْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ يَحْيَى بْنِ يَعْمَرَ قَالَ كَانَ أَوَّلَ مَنْ قَالَ فِي الْقَدَرِ بِالْبَصْرَةِ مَعْبَدٌ الْجُهَنِيُّ فَانْطَلَقْتُ أَنَا وَحُمَيْدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْحِمْيَرِيُّ حَاجَّيْنِ أَوْ مُعْتَمِرَيْنِ فَقُلْنَا لَوْ لَقِينَا أَحَدًا مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَأَلْنَاهُ عَمَّا يَقُولُ هَؤُلَاءِ فِي الْقَدَرِ فَوُفِّقَ لَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ دَاخِلًا الْمَسْجِدَ فَاكْتَنَفْتُهُ أَنَا وَصَاحِبِي أَحَدُنَا عَنْ يَمِينِهِ وَالْآخَرُ عَنْ شِمَالِهِ فَظَنَنْتُ أَنَّ صَاحِبِي سَيَكِلُ الْكَلَامَ إِلَيَّ فَقُلْتُ أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ إِنَّهُ قَدْ ظَهَرَ قِبَلَنَا نَاسٌ يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ وَيَتَقَفَّرُونَ الْعِلْمَ وَذَكَرَ مِنْ شَأْنِهِمْ وَأَنَّهُمْ يَزْعُمُونَ أَنْ لَا قَدَرَ وَأَنَّ الْأَمْرَ أُنُفٌ قَالَ فَإِذَا لَقِيتَ أُولَئِكَ فَأَخْبِرْهُمْ أَنِّي بَرِيءٌ مِنْهُمْ وَأَنَّهُمْ بُرَآءُ مِنِّي وَالَّذِي يَحْلِفُ بِهِ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ لَوْ أَنَّ لِأَحَدِهِمْ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا فَأَنْفَقَهُ مَا قَبِلَ اللَّهُ مِنْهُ حَتَّى يُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ
ثُمَّ قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ قَالَ بَيْنَمَا نَحْنُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ إِذْ طَلَعَ عَلَيْنَا رَجُلٌ شَدِيدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ شَدِيدُ سَوَادِ الشَّعَرِ لَا يُرَى عَلَيْهِ أَثَرُ السَّفَرِ وَلَا يَعْرِفُهُ مِنَّا أَحَدٌ حَتَّى جَلَسَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَسْنَدَ رُكْبَتَيْهِ إِلَى رُكْبَتَيْهِ وَوَضَعَ كَفَّيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ وَقَالَ يَا مُحَمَّدُ أَخْبِرْنِي عَنْ الْإِسْلَامِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْإِسْلَامُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَتُقِيمَ الصَّلَاةَ وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ وَتَصُومَ رَمَضَانَ وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنْ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيلًا قَالَ صَدَقْتَ قَالَ فَعَجِبْنَا لَهُ يَسْأَلُهُ وَيُصَدِّقُهُ قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ الْإِيمَانِ قَالَ أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ قَالَ صَدَقْتَ قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ الْإِحْسَانِ قَالَ أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ السَّاعَةِ قَالَ مَا الْمَسْئُولُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنْ السَّائِلِ قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ أَمَارَتِهَا قَالَ أَنْ تَلِدَ الْأَمَةُ رَبَّتَهَا وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُونَ فِي الْبُنْيَانِ قَالَ ثُمَّ انْطَلَقَ فَلَبِثْتُ مَلِيًّا ثُمَّ قَالَ لِي يَا عُمَرُ أَتَدْرِي مَنْ السَّائِلُ قُلْتُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ فَإِنَّهُ جِبْرِيلُ أَتَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ دِينَكُمْ
حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدٍ الْغُبَرِيُّ وَأَبُو كَامِلٍ الْجَحْدَرِيُّ وَأَحْمَدُ بْنُ عَبْدَةَ قَالُوا حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ مَطَرٍ الْوَرَّاقِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ يَحْيَى بْنِ يَعْمَرَ قَالَ لَمَّا تَكَلَّمَ مَعْبَدٌ بِمَا تَكَلَّمَ بِهِ فِي شَأْنِ الْقَدَرِ أَنْكَرْنَا ذَلِكَ قَالَ فَحَجَجْتُ أَنَا وَحُمَيْدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْحِمْيَرِيُّ حَجَّةً وَسَاقُوا الْحَدِيثَ بِمَعْنَى حَدِيثِ كَهْمَسٍ وَإِسْنَادِهِ وَفِيهِ بَعْضُ زِيَادَةٍ وَنُقْصَانُ أَحْرُفٍ و حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ حَاتِمٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ الْقَطَّانُ حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ غِيَاثٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ بُرَيْدَةَ عَنْ يَحْيَى بْنِ يَعْمَرَ وَحُمَيْدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَا لَقِينَا عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ فَذَكَرْنَا الْقَدَرَ وَمَا يَقُولُونَ فِيهِ فَاقْتَصَّ الْحَدِيثَ كَنَحْوِ حَدِيثِهِمْ عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَفِيهِ شَيْءٌ مِنْ زِيَادَةٍ وَقَدْ نَقَصَ مِنْهُ شَيْئًا و حَدَّثَنِي حَجَّاجُ بْنُ الشَّاعِرِ حَدَّثَنَا يُونُسُ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا الْمُعْتَمِرُ عَنْ أَبِيهِ عَنْ يَحْيَى بْنِ يَعْمَرَ عَنْ ابْنِ عُمَرَ عَنْ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِنَحْوِ حَدِيثِهِمْ
By Moehammad Moealliem
http://muallimku.blogspot.com/2009/01/tentang-islam-iman-dan-ihsan.html
عن عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ قَالَ بَيْنَمَا نَحْنُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ إِذْ طَلَعَ عَلَيْنَا رَجُلٌ شَدِيدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ شَدِيدُ سَوَادِ الشَّعَرِ لاَ يُرَى عَلَيْهِ أَثَرُ السَّفَرِ وَلاَ يَعْرِفُهُ مِنَّا أَحَدٌ حَتَّى جَلَسَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَسْنَدَ رُكْبَتَيْهِ إِلَى رُكْبَتَيْهِ وَوَضَعَ كَفَّيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ وَقَالَ يَا مُحَمَّدُ أَخْبِرْنِي عَنْ الْإِسْلاَمِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْإِسْلاَمُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَتُقِيمَ الصَّلاَةَ وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ وَتَصُومَ رَمَضَانَ وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنْ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيلًا قَالَ صَدَقْتَ قَالَ فَعَجِبْنَا لَهُ يَسْأَلُهُ وَيُصَدِّقُهُ قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ الْإِيمَانِ قَالَ أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ قَالَ صَدَقْتَ قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ الْإِحْسَانِ قَالَ أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ السَّاعَةِ قَالَ مَا الْمَسْئُولُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنْ السَّائِلِ قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ أَمَارَتِهَا قَالَ أَنْ تَلِدَ الْأَمَةُ رَبَّتَهَا وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُونَ فِي الْبُنْيَانِ قَالَ ثُمَّ انْطَلَقَ فَلَبِثْتُ مَلِيًّا ثُمَّ قَالَ لِي يَا عُمَرُ أَتَدْرِي مَنْ السَّائِلُ قُلْتُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ فَإِنَّهُ جِبْرِيلُ أَتَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ دِينَكُمْ [رواه مسلم]
Terjemah Hadits dalam bahasa Inggris:
Also on the authority of Umar ibn al-Khattab (may Allah be pleased with him), who said: One day while we were sitting with the Messenger of Allah (peace and blessings of Allah be upon him) there appeared before us a man whose clothes were exceedingly white and whose hair was exceedingly black; no signs of journey were to be seen on him and none of us knew him. He walked up and sat down in front of the Prophet (peace and blessings of Allah be upon him), with his knees touching against the Prophet’s (peace and blessings of Allah be upon him) and placing the palms of his hands on his thighs he said, “O Muhammad, tell me about Islam.” The Messenger of Allah (peace and blessings of Allah be upon him) said, “Islam is to testify that there is no deity worthy of worship but Allah and Muhammad is the Messenger of Allah, to perform prayers, to give zakat, to fast in Ramadhan, and to make the pilgrimage to the House if you are able to do so.” He said, “You have spoken rightly”; and we were amazed at him asking him and saying that he had spoken rightly. He [the man] then said, “Tell me about iman.” The Prophet (peace and blessings of Allah be upon him) said, “It is to believe in Allah, His Angels, His Books, His Messengers, and the Last Day, and to believe in divine destiny (qadr ), both the good and the evil of it.” He said, “You have spoken rightly.” He [the man] said, “Then tell me about ihsan.” The Prophet (peace and blessings of Allah be upon him) said, “It is to worship Allah as though you see Him, and if you do not see Him, then (knowing that) truly He sees you.” He said, “Then tell me about the Hour.” The Prophet (peace and blessings of Allah be upon him) said, “The one questioned about it knows no better than the questioner.” He said, “Then tell me about its signs.” The Prophet (peace and blessings of Allah be upon him) said, “That the slave-girl will give birth to her mistress, and that you will see barefooted, naked destitute shepherds competing in constructing lofty buildings.” Then he [the man] left, and I stayed for a time. The he [the Prophet (peace and blessings of Allah be upon him)] said, “O Umar, do you know who the questioner was?” I said, “Allah and His Messenger know best.” He said, “It was Jibreel, who came to teach you your religion.” It was related by Muslim.
Terjemah Hadits dalam bahasa Indonesia :
Dari Umar bin Khattab r.a. ia bercerita, "Ketika kami sedang duduk di dekat Rasulullah saw., tiba-tiba muncul seorang lelaki berpakaian putih, berambut hitam pekat, bekas jalannya tidak terlihat dan tidak seorang pun di antara kami yang mengenalinya. Ia duduk menghadap Nabi saw, lalu menyandarkan kedua lututnya ke lutut Nabi dan meletakkan kedua telapak tangannya di atas kedua paha Nabi sambil mengatakan, 'Wahai Muhammad! Terangkanlah kepadaku tentang Islam!' Rasulullah saw. menjawab, 'Islam adalah hendaklah engkau bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan salat, memberikan zakat, berpuasa di bulan Ramadan dan melakukan ibadah haji ke Baitullah, jika memenuhi syarat.' Ia mengatakan, 'Engkau benar!' Kami keheranan melihat dia bertanya sekaligus membenarkannya. Lebih lanjut ia mengatakan, 'Sekarang terangkanlah kepadaku tentang Iman!' Rasulullah saw. menjawab, 'Engkau beriman kepada Allah, kepada para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya dan hari akhirat serta engkau beriman kepada baik dan jeleknya takdir.' Ia mengatakan, 'Engkau benar! Selanjutnya terangkan kepadaku tentang Ihsan!' Rasulullah saw. menjawab, 'Hendaknya engkau beribadah kepada Allah seakan-akan melihat-Nya, atau engkau beribadah kepada Allah dengan keyakinan bahwa Dia selalu melihatmu.' Orang itu kembali bertanya, 'Beritahukanlah kepadaku kapan terjadinya hari kiamat?' Rasulullah saw. menjawab, 'Orang yang ditanyai, sebenarnya tidak lebih mengetahui hal itu daripada penanya sendiri.' Orang itu mengatakan lagi, 'Kalau begitu beritahukanlah kepada saya tanda-tanda (terjadinya) hari kiamat!' Rasulullah saw. menjawab, 'Apabila budak perempuan melahirkan majikannya, engkau melihat orang-orang tidak bersandal, telanjang, papa dan penggembala kambing saling bersaing membangun gedung-gedung tinggi.' Kemudian orang itu berlalu, kami terdiam beberapa saat. Rasulullah saw. bertanya, 'Hai Umar! Tahukah engkau siapa yang bertanya tadi?' Umar menjawab, 'Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.' Rasulullah saw. memberitahukan, 'Dia adalah Jibril, datang untuk mengajari kalian tentang agama Islam.'" [Riwayat Muslim]
Versi asli dari shohih Muslim hadith nomor 9 :
9 - حَدَّثَنِي أَبُو خَيْثَمَةَ زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ كَهْمَسٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ يَحْيَى بْنِ يَعْمَرَ ح و حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُعَاذٍ الْعَنْبَرِيُّ وَهَذَا حَدِيثُهُ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا كَهْمَسٌ عَنْ ابْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ يَحْيَى بْنِ يَعْمَرَ قَالَ كَانَ أَوَّلَ مَنْ قَالَ فِي الْقَدَرِ بِالْبَصْرَةِ مَعْبَدٌ الْجُهَنِيُّ فَانْطَلَقْتُ أَنَا وَحُمَيْدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْحِمْيَرِيُّ حَاجَّيْنِ أَوْ مُعْتَمِرَيْنِ فَقُلْنَا لَوْ لَقِينَا أَحَدًا مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَأَلْنَاهُ عَمَّا يَقُولُ هَؤُلَاءِ فِي الْقَدَرِ فَوُفِّقَ لَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ دَاخِلًا الْمَسْجِدَ فَاكْتَنَفْتُهُ أَنَا وَصَاحِبِي أَحَدُنَا عَنْ يَمِينِهِ وَالْآخَرُ عَنْ شِمَالِهِ فَظَنَنْتُ أَنَّ صَاحِبِي سَيَكِلُ الْكَلَامَ إِلَيَّ فَقُلْتُ أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ إِنَّهُ قَدْ ظَهَرَ قِبَلَنَا نَاسٌ يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ وَيَتَقَفَّرُونَ الْعِلْمَ وَذَكَرَ مِنْ شَأْنِهِمْ وَأَنَّهُمْ يَزْعُمُونَ أَنْ لَا قَدَرَ وَأَنَّ الْأَمْرَ أُنُفٌ قَالَ فَإِذَا لَقِيتَ أُولَئِكَ فَأَخْبِرْهُمْ أَنِّي بَرِيءٌ مِنْهُمْ وَأَنَّهُمْ بُرَآءُ مِنِّي وَالَّذِي يَحْلِفُ بِهِ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ لَوْ أَنَّ لِأَحَدِهِمْ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا فَأَنْفَقَهُ مَا قَبِلَ اللَّهُ مِنْهُ حَتَّى يُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ
ثُمَّ قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ قَالَ بَيْنَمَا نَحْنُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ إِذْ طَلَعَ عَلَيْنَا رَجُلٌ شَدِيدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ شَدِيدُ سَوَادِ الشَّعَرِ لَا يُرَى عَلَيْهِ أَثَرُ السَّفَرِ وَلَا يَعْرِفُهُ مِنَّا أَحَدٌ حَتَّى جَلَسَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَسْنَدَ رُكْبَتَيْهِ إِلَى رُكْبَتَيْهِ وَوَضَعَ كَفَّيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ وَقَالَ يَا مُحَمَّدُ أَخْبِرْنِي عَنْ الْإِسْلَامِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْإِسْلَامُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَتُقِيمَ الصَّلَاةَ وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ وَتَصُومَ رَمَضَانَ وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنْ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيلًا قَالَ صَدَقْتَ قَالَ فَعَجِبْنَا لَهُ يَسْأَلُهُ وَيُصَدِّقُهُ قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ الْإِيمَانِ قَالَ أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ قَالَ صَدَقْتَ قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ الْإِحْسَانِ قَالَ أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ السَّاعَةِ قَالَ مَا الْمَسْئُولُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنْ السَّائِلِ قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ أَمَارَتِهَا قَالَ أَنْ تَلِدَ الْأَمَةُ رَبَّتَهَا وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُونَ فِي الْبُنْيَانِ قَالَ ثُمَّ انْطَلَقَ فَلَبِثْتُ مَلِيًّا ثُمَّ قَالَ لِي يَا عُمَرُ أَتَدْرِي مَنْ السَّائِلُ قُلْتُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ فَإِنَّهُ جِبْرِيلُ أَتَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ دِينَكُمْ
حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدٍ الْغُبَرِيُّ وَأَبُو كَامِلٍ الْجَحْدَرِيُّ وَأَحْمَدُ بْنُ عَبْدَةَ قَالُوا حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ مَطَرٍ الْوَرَّاقِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ يَحْيَى بْنِ يَعْمَرَ قَالَ لَمَّا تَكَلَّمَ مَعْبَدٌ بِمَا تَكَلَّمَ بِهِ فِي شَأْنِ الْقَدَرِ أَنْكَرْنَا ذَلِكَ قَالَ فَحَجَجْتُ أَنَا وَحُمَيْدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْحِمْيَرِيُّ حَجَّةً وَسَاقُوا الْحَدِيثَ بِمَعْنَى حَدِيثِ كَهْمَسٍ وَإِسْنَادِهِ وَفِيهِ بَعْضُ زِيَادَةٍ وَنُقْصَانُ أَحْرُفٍ و حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ حَاتِمٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ الْقَطَّانُ حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ غِيَاثٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ بُرَيْدَةَ عَنْ يَحْيَى بْنِ يَعْمَرَ وَحُمَيْدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَا لَقِينَا عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ فَذَكَرْنَا الْقَدَرَ وَمَا يَقُولُونَ فِيهِ فَاقْتَصَّ الْحَدِيثَ كَنَحْوِ حَدِيثِهِمْ عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَفِيهِ شَيْءٌ مِنْ زِيَادَةٍ وَقَدْ نَقَصَ مِنْهُ شَيْئًا و حَدَّثَنِي حَجَّاجُ بْنُ الشَّاعِرِ حَدَّثَنَا يُونُسُ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا الْمُعْتَمِرُ عَنْ أَبِيهِ عَنْ يَحْيَى بْنِ يَعْمَرَ عَنْ ابْنِ عُمَرَ عَنْ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِنَحْوِ حَدِيثِهِمْ
By Moehammad Moealliem
http://muallimku.blogspot.com/2009/01/tentang-islam-iman-dan-ihsan.html
PUISI ISLAMI BAGIAN III
| ||
Pengarang: De Enjel Pernikahan atau perkawinan, Menyingkap tabir rahasia. Istri yang kamu nikahi, Tidaklah semulia khadijah, Tidaklah setaqwa Aisyah, Pun tidak setabah Fatimah, Apalagi secantik Zulaikha. Justru Istrimu hanyalah wanita akhir jaman, Yang punya cita-cita,Menjadi Sholehah.... Pernikahan atau perkawinan, Mengajar kita kewajiban bersama, Istri menjadi tanah, Kamu langit penaungnya, Istri ladang tanaman, Kamu pemagarnya, Istri kiasan ternakan, Kamu gembalanya, Istri adalah murid, Kamu mursyidnya, Istri bagaikan anak kecil, Kamu tempat bermanjanya. Saat Istri menjadi madu, Kamulah penawar bisanya, Seandainya istri tulang yang bengkok, berhatilah meluruskannya. Pernikahan atau perkawinan, Mengisyafkan kita perlunya iman dan taqwa. Untuk belajar meniti sabar dari ridho Allah SWT. Karena memiliki istri yang tidak sehebat mana, Justru ......Kamu akan tersentak dari alpa, Kamu bukanlah Rasullulah, Pun bukan pula sayyidina Ali Karamallahhuwajhah, Cuma suami akhir zaman, Yang berusaha menjadi soleh...Amin.
|
PUISI ILAMI BAGIAN II
| ||
Pengarang: Ajip Rosidi Ketika keduanya berpapasan, tak sepatah pun kata teguran Hanya dua pasang mata yang tajam bersitatapan Suhrawardi atas kuda : "Betapa dalam kulihat Samudra segala hakikat!" Dan Muhyiddin di atas keledai: "Betapa fana dia yang setia menjalani teladan Rasulnya." Ketika keduanya bertemu, tak pun kata-kata salam Tapi keduanya telah sefaham dalam diam.
|
KUMPULAN PUISI ISLAM
A Muslim is an adherent of the religion of Islam. The feminine form is Muslimah. Literally, the word means "one who submits (to God)". Muslim is the participle of the same verb of which Islam is the infinitive.Muslims believe that there is only one God, translated in Arabic as Allah. |
| ||
Pengarang: Hj. Farida Hanum Ya Allah, Ya Tuhan ku. Ampunilah aku di malam ini, disaat ini semua dosa yang pernah aku lakukan, semua kejelekan yang pernah aku rahasiakan, semua kedunguan yang pernah aku amalkan. Yang aku sembunyikan dan aku tampakkan yang aku tutupi atau aku tunjukan. Ampuni semua kebusukkan ku, yang telah Engkau suruhkan Malaikat yang mulia mencatatnya. Dengan Rahmat-Mu Engkau sembunyikan kejelekan itu dengan karunia -Mu Engkau menutupinya. Wahai junjungan ku, Pelindung ku, Pemilik nyawa ku, jadikanlah waktu-waktu malam dan siang ku di penuhi dengan zikir kepada-Mu Kokohkan anggota badanku untuk berbakti pada-Mu Teguhkan tulang-tulang ku untuk berbakti kepada Mu. Teguhkan tulang-tulang ku untuk melaksanakan niat ku. Karuniakan pada ku kesungguhan untuk bertakwa kepada -Mu
|
Minggu, 20 November 2011
Ingin menjadi pebisnis internet sukses? Sudah pasti anda menjawab mau. Tapi masalahnya, kadang kita kerap kali melakukan hal-hal yang menjauhkan dari kesuksesan itu. Misal menjadi tidak produktif dan tidak menghargai waktu yang ada. Padahal siapapun tahu kalau waktu yang kita miliki amatlah terbatas dibanding kewajiban yang harus kita lakukan. Namun kita mudah terbuai untuk menyia-nyiakannya.
Nah, berkaitan dengan itu, saya sudah menghimpun kebiasaan-kebiasaan buruk pebisnis internet yang harus dihentikan dari sekarang. Bukan cuma yang berhubungan soal internet saja, tapi juga kesehatan. Apa sajakah itu?
- Terlalu asyik browsing. Internet memang gudangnya informasi. Dan ini bisa menyebabkan anda ketagihan. Seolah-olah semua informasi di internet penting untuk anda. Anda hilir mudik kesana kemari mengumpulkan berbagai informasi dan yakin kalau itu semua berharga bagi anda. Tidak! Anda tidak membutuhkan semua informasi yang ada di dunia ini. Yang anda butuhkan hanya yang benar-benar bermanfaat untuk anda. Cukup pilih beberapa situs web, blog, atau portal yang memang menurut anda memberi banyak manfaat.
- Gemar menunda. Biasanya ini ada kaitannya dengan poin di atas. Misal anda punya sejumlah daftar pekerjaan yang harus dilakukan, tapi karena asyik browsing ke sana kemari, anda jadi lupa untuk mengerjakannya. Dan baru tersadar beberapa jam berikutnya ketika sudah banyak waktu terbuang. Maka waspadalah! Jangan sampai kehilangan tujuan utama anda dalam berbisnis internet.
- Tidak memiliki prioritas. Ini masih terkait dengan poin di atas. Tidak memiliki prioritas berarti anda tak tahu mana yang harus didahulukan, dan apa yang bisa dilakukan belakangan. Apa yang terpenting bagi anda? Tanyakan itu pada diri anda dan buat prioritas mana yang harus anda lakukan terlebih dulu. Kalau anda tidak memiliki prioritas, segalanya tampak sama urgen dan pentingnya bagi anda. Maka tentukan apa yang paling penting bagi anda saat ini dan harus diselesaikan sekarang juga.
- Jarang senyum. Kalau yang ini biasanya karena jadwal yang ditetapkan begitu padat atau targetnya terlampau tinggi. Sehingga ketika berada di depan monitor komputer yang dipikirkan hanya serangkaian tugas dan target itu. Menjadi terlalu serius di depan komputer tak baik. Karena akan membuat jadi jarang senyum dan bisa memicu stres. Saya harap ini tidak terjadi pada anda. Kalau anda sudah terlanjur terjangkit, cara mengatasinya ya dengan sering tersenyum. Ingat, internet adalah media yang menghubungkan anda dengan manusia-manusia lainnya. Maka bersikaplah sebagai manusia. Senyumlah dan gunakan emoticon untuk menggambarkan suasana hati anda.
- Sering mengecek email. Ada lagi yang kadang dalam beberapa menit selalu me-refresh kotak inbox emailnya. Perlukah? Menurut saya tidak. Tidak perlu sesering itu mengecek email. Sebab saya yakin ada hal yang jauh lebih penting yang harus anda lakukan. Misalnya, menyiapkan sistem bisnis internet anda atau mulai menjalankan kegiatan promosi agresif anda.
- Jarang menggerakkan badan. Karena asyik bekerja di depan komputer yang tinggal menggerakkan jari-jari saja, tubuh anda lainnya jadi kurang bergerak. Terus-menerus berada di atas kursi tanpa banyak bergerak bisa membuat tubuh anda pegal-pegal. Gerakkan badan anda ke kanan dan kekiri setiap tiga atau empat jam sekali.
- Kebanyakan kopi. Pebisnis internet yang suka begadang biasanya gemar mengatasi rasa ngantuknya dengan minum kopi berkali-kali. Hati-hatilah! Kopi bisa membuat perut anda “bergolak”. Menurut pakar kesehatan, jumlah kafien yang boleh dikonsumsi setiap hari tidak lebih dari 300 miligram atau setara dengan dua cangkir kopi. Jadi batasi konsumsi kopi anda.
Nah, ketujuh perilaku buruk ini wajib anda waspadai dari hidup anda sebagai pebisnis internet. Sebab, kesuksesan anda bisa terhambat. Memang untuk sukses ada banyak ‘lubang’ yang menghalangi tujuan anda. Tapi yakinlah ketika anda bisa melewati lubang-lubang itu, niscaya kesuksesan anda pasti teraih.
Akhirnya, selamat menikmati akhir pekan! Selamat bercengkrama dengan keluarga tercinta…
Oya, anda mungkin mau menyampaikan apa lagi kebiasaan buruk lain yang perlu ditambahkan? Atau punya pendapat berbeda?
Sabtu, 19 November 2011
3 Tips Meningkatkan Jumlah Pembaca Blog Anda
Selain untuk mengatasi stress, blogging juga punya banyak manfaat lain, antara lain untuk menghasilkan uang dari blog.
Nah, untuk menghasilkan uang dari blog tersebut, salah satu syarat terpentingnya adalah kemampuan blog untuk mendatangkan pengunjung berlimpah. Bagaimana caranya? Apa yang mesti dilakukan?
Ada banyak cara untuk meningkatkan jumlah pembaca blog. Tiga tips di bawah ini khusus saya bagikan buat anda.
- Perluas lahan blog anda. Kalau dulunya blog anda baru memiliki 5 posting saja, sekarang tentunya tidak lagi. Pasti jumlah postingan anda sudah bertambah. Artinya, tulisan atau pembahasan yang anda lakukan di blog pun bertambah banyak. Mengapa ini penting?
Untuk meningkatkan jumlah pembaca, tentu anda harus punya banyak hal yang bisa ditawarkan dari isi blog anda. Kalau blog jarang di-update, tentu pengunjung kapok untuk kembali. Sebab itu menjadi kewajiban anda untuk terus meng-update isi blog anda. Makin banyak isi blog anda, makin besar jumlah pembaca blog anda. - Buat posting berseri. Posting serial atau artikel bersambung ikut meningkatkan jumlah pembaca. Karena telah membaca posting kunci beriklan bagian pertama misalnya, akan timbul rasa penasaran untuk menanti posting bagian kedua. Contoh lain seperti yang juga dilakukan blog bisnis catatan Mas Sumartono tentang Referensi Mengungkap Rahasia Bisnis.
- Kualitas konten. Sama sekali tidak ada yang menolak membaca konten yang berkualitas. Konten yang bagus merupakan penarik traffic untuk anda. Konten yang baik adalah yang bermanfaat, orisinal, dan menarik sesuai target pembaca blog anda. Menjaga kualitas konten anda dengan konten semacam itu akan meningkatkan jumlah pembaca blog anda. Setiap orang selalu ingin yang terbaik, termasuk untuk urusan content.
Bingung bagaimana menulis di blog? Silakan baca tips menulis di blog.
Cara yang saya sampaikan di atas merupakan pembenahan dari dalam blog anda. Sebenarnya, masih ada beberapa cara lain untuk meningkatkan pembaca blog anda dengan cara dari luar blog. Namun bagaimanapun muaranya tetap berada dalam blog anda sendiri. Sebab, sekalipun anda sudah berupaya mati-matian meningkatkan traffic, namun jika konten blog anda tidak mampu menahan perhatian pembaca, maka pengunjung hanya akan numpang lewat saja. Sehinggaperkembangan blog anda pun bisa terhambat.
Ikuti ketiga tips di atas dan terapkan untuk blog anda.
Salam ACTION!
5 Cara Meningkatkan Bisnis Anda
Anda punya bisnis? Ingin bisnis anda berkembang pesat? Mau omset dan pertumbuhan aset terus meningkat?
Pasti anda semua menginginkannya! Punya bisnis yang mantap, dengan pertumbuhan yang terus menanjak adalah impian semua pebisnis. Lalu bagaimana caranya?
Tidak peduli apakah anda punya bisnis online atau bisnis offline, lima cara berikut ini sangat berguna meningkatkan bisnis anda.
Silakan ACTION-kan kelima cara meningkatkan bisnis anda ini
- Buat visi bisnis. Visi bisnis atau perusahaan adalah pengarah gerak bisnis anda. Ciptakan visi dan misi tersebut untuk mempercepat kesuksesan bisnis anda. Lebih baik lagi jika visi dan misi bisnis tersebut tidak sekedar berorientasi pada keuntungan semata, namun juga memberi sumbangan nyata pada masyarakat luas.
- Fokus pada produktivitas. Salah satu cara meningkatkan bisnis adalah dengan memacu produktivitas. Peningkatan produksi sangat penting, karena kaitannya untuk menjamin ketersediaan produk di pasar. Berupaya meningkatkan produktivitas juga berarti terus berusaha bertindak secara efisien dan efektif.
- Maksimalkan sumberdaya anda. Apa anda pernah lihat seorang pebisnis sukses yang mengerjakan semuanya sendirian? Saya yakin kepala anda akan menggeleng. Semua pebisnis punya kemampuan untuk memaksimalkan sumber daya yang dimilikinya.
Mungkin waktu di awal merintis bisnis, bisa jadi pebisnis melakukan banyak hal seorang diri. Namun lambat laun, pebisnis sejati akan mulai melakukan delegasi tugas dan tidak “terpenjara” oleh rutinitas bisnisnya. - Pantang puas, Pantang Menyerah! Salah satu cara rahasia meningkatkan bisnis adalah dengan memiliki sikap enggan mudah berpuas diri dan punya sikap pantang menyerah. Kalau pun bisnis yang anda jalankan saat ini tengah berada pada jalur yang bagus, jangan mudah puas. Cari terus cara untuk meningkatkannya agar lebih baik.
Begitupun sebaliknya kalau bisnis yang anda jalankan tidak juga menemui jalan kesuksesan, jangan menyerah… Jalan terus, lanjutkan ACTION! - ACTION sekarang. Untuk meningkatkan bisnis, anda harus punya daya ACTION yang kuat. Tidak lama-lama menunggu, segera ACTION-kan apa yang anda rencanakan.
Jangan menunggu, jemput kesuksesan bisnis anda dengan ACTION!
Ada tips atau cara anda untuk meningkatkan bisnis?
Mari sharing-kan… Salam ACTION!
Langganan:
Postingan (Atom)