Kamis, 24 November 2011

PUISI ISLAMI BAGIAN III


Seikat Puisi Untuk Suamiku
Pengarang: De Enjel
Pernikahan atau perkawinan,
Menyingkap tabir rahasia.
Istri yang kamu nikahi,
Tidaklah semulia khadijah,
Tidaklah setaqwa Aisyah,
Pun tidak setabah Fatimah,
Apalagi secantik Zulaikha.

Justru Istrimu hanyalah wanita akhir jaman,
Yang punya cita-cita,Menjadi Sholehah....
Pernikahan atau perkawinan,
Mengajar kita kewajiban bersama,
Istri menjadi tanah, Kamu langit penaungnya,
Istri ladang tanaman, Kamu pemagarnya,
Istri kiasan ternakan, Kamu gembalanya,
Istri adalah murid, Kamu mursyidnya,
Istri bagaikan anak kecil, Kamu tempat bermanjanya.

Saat Istri menjadi madu, Kamulah penawar bisanya,
Seandainya istri tulang yang bengkok, berhatilah meluruskannya.

Pernikahan atau perkawinan,
Mengisyafkan kita perlunya iman dan taqwa.
Untuk belajar meniti sabar dari ridho Allah SWT.
Karena memiliki istri yang tidak sehebat mana,
Justru ......Kamu akan tersentak dari alpa,

Kamu bukanlah Rasullulah,
Pun bukan pula sayyidina Ali Karamallahhuwajhah,
Cuma suami akhir zaman,
Yang berusaha menjadi soleh...Amin.



Sepertiga Akhir Malam
Pengarang: Anonim
Kubuka pintu depan rumah
Kusaksikan langit begitu berkilauan
Dihiasi gugusan bintang
Hati pun nampak senang
Sungguh udara dan pikiran begitu lengang
Di sepertiga akhir malam
Kulawan dan kukalahkan udara dingin
Air wudlu pun menembus membasahi kulitku
Dalam sujudku kupanjatan doa kehadiratMu
Jadikanlah bangsa ini,
Bangsa yang aman ,tenteram dan sejahtera
Bangsa yang menghidupkan akhir sepertiga malam itu



Sombong
Pengarang: Dyah
DirumahMu aku menemukan diriMu
Dalam qolbuku ternyata
Ternyata Kau selalu ada, di rumahMu ini
Hanya aku saja …yang sibuk..
Dengan kesombonganku..
Dengan ke-sok-tahuanku…seperti biasanya..
Minta ini itu padaMu….

Kau ajari aku..tanpa kutahu..
Lewat penjual kurma..
Yang menunjukku dengan telunjuk ke wajah..kau bakhil !!


Suara Adzan
Pengarang: Anonim
Bila telah terdengar suaranya
Mengumandang mencubit telinga
Orang pun berbondong
Mengambil wudlu membasuh tangan
Dan merelakan kewajiban suci
Menghadap ilahi mempasrahkan diri
Mencari harapan untuk mengumpulkan pahala
Berharap hasil di negeri kahirat


Taman Surga
Pengarang: Anonim
Saat tatapan mata memandang lepas
Wujud ciptaanNya di dunia
Berdegup hati ini berkata,
Sungguh mempesona tak ada duanya
Ku bayangkan dan kuresapi siapa gerangan
Membuat sama sedemikian rupa
Hati semakin berdegup seraya menangis
teringat dan terngiang, seperti apa
taman surga berada
Meratap dan menangis kembali hati ini
Mengingat janji Tuhan
Hanyalah mereka manusia pilihan
Yang jauh dari perbuatan nista dan angkara murka
Yang akan menjadikan mereka penghuni taman surga
kekal selamanya
Oh, Tuhan walau seribu jalan berliku
Berikanlah petunjukMu pada langkah kaki ini
Agar hambaMu termasuk ke dalam golongannya



Tetaplah Disisiku
Pengarang: Rieke
Tetaplah Disisiku

Ya Allah…
Dimanakah ku harus berlabuh…
Saat semua dermaga menutup pintu,
Dan berkata “ ini bukan untukmu…”
“Segara menjauh karna disini bukan tempatmu….!!!”

Ya Allah…
Katakan padaku, dermaga untukku berlabuh…???
Agar ku segera menghela nafas kehidupan yang baru.
Sampai kapan ku harus arungi waktu,..
Ku lelah Menunggu suatu yang tak pasti walau hanya Satu,..

Ya Allah …
Beri aku penerang jalan-Mu
Agar tak tersesat saat ku melaju,..
Kuatkan awak kapalku,
Saat badai menghalangi jalanku

Ya Allah …
Tetaplah disisiku,
Jangan Engkau menjauh dariku…
Karna ku mati tanpa hadir-Mu



Tuhanku Lepaskan Daku Dari Belenggu Ku
Pengarang: Hj. Farida Hanum
Ya Allah Ya Raab:
Dengan kemulyaan-Mu
Sayangilah daku dalam segala keadaan
Kasihi daku dalam segala perkara
Kepada siapa lagi selain Engkau
aku memohon di hilangkan kesengsaraanku
dan diperhatikan urusan ku.
Tuhanku, pelindungku
Aku tidak cukup waspada terhadap tipu daya musuhku.
Maka terkecoh daku lantaran nafsuku,
namun bagi-Mu segala pujiku atas semua itu.
Aku datang menghadap-Mu Ya Ilaahi,
dengan segala kekurangan ku, dengan segala
ke durhakaanku, dengan hati yang hancur luluh,
memohon ampun dan berserah
diri pada-Mu, terimalah pengakuan ku
kasihanilah beratnya kepedihan ku
lepaskan aku dari kekuatan belenggu ku
Ya Allah, Junjungan ku.
Pemelihara ku.
Apakah Engkau Akan menyiksa ku
dengan api-Mu
Setelah aku meng-Esakan-Mu
setelah hati ku tenggelam
Dalam ma'rifat-Mu
setelah lidah ku bergetar menyebut- Mu
setelah jantung ku terikat dengan cinta -Mu
setelah segala ketulusan pengakuan ku
dan permohonan ku
Tidak, Engkau terlalu mulia untuk
mencampakkan orang yang Engkau ayomi.
atau menyisihkan orang yang Engkau naungi
Tuhan ku, jujungan ku, Pelindung ku
Engkau mengetahui kelemahan ku
ampunilah segala dosa-dosaku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar