Selasa, 05 Oktober 2010

TENTANG BIOLOGI

BAB I

A. Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa ialah jaringan yang sel-selnya sudah tidak membelah tetapi telah mengalami diferensiasi dan spesialisasi fungsi dari sel-sel hasil pembelahan meristem.
Diferensiasi ini merupakan proses perubahan jaringan meristem menjadi jaringan-jaringan yang lebih kompleks, jaringan dewasa ini meliputi :
a. Jaringan pelindung (Epidermis dan Jaringan Bergabus).
b. Jaringan Dasar (Peremkim).
c. Jeringan Penguat (Kolemkim dan Sklerenkim).
d. Jaringan Pengangkut (Xilem dan Floem).

B. Jaringan Pelindung
Tumbuh-tumbuhan merupakan perlindungan dari segala pengaruh luar yang merugikan pertumbuhannya seperti kekurangan air, kerusakan, mekanis, suhu udara yang terlalu tinggi atau rendah kehilangan sat-sat makanan, serta perlindungan terhadap serangan penyakit dan hama.
Jaringan ini juga bisa berupa jaringan epidermis dan jaringan bagus.

1. Epidermis
Yaitu jaringan terluar tumbuhan yang berasal dari jaringan protoderma dan menutupi seluruh tumbuh-tumbuhan.
• Ciri-ciri epidermis yaitu :
a. Biasanya terdiri dari satu lapisan sel saja dan pada irisan permukaan bentuk sel-selnya bermacam.
b. Letak sel-selnya rapat sehingga tidak terdapat ruang-ruang antar sel (Non Intercellular Spaces).
c. Sel-selnya masih hidup.
d. Vakuolanya yang besar terdapat di bagian tengah berisi cairan sel yang berwarna (antosianin) atau dapat pula tidak berwarna.
Jaringan ini selain berfungsi sebagai jaringan pelindung juga berfungsi sebagai tempat pertukaran zat. Selain pada batang epidermis juga terdapat pada akar daun, dan mempunyai fungsi yang berbeda pula.
Epidermis pada permukaan daun dan batang biasanya dilapisi semacam zat lemak yang dikenal sebagai kutikula.

C. Stomata (Mulut Daun)
Stomata atau mulut daun ini biasanya terdapat pada tumbuhan yang berwarna hijau, terutama pada daun.
Fungsi stomata adalah untuk penukaran gas. Bagian-bagian stomata sebagai berikut :
a. Sel Penutup
Sel penutup sering disebut juga sel penjaga, sel ini terdiri dari sepasang sel yang kelihatannya simetris, umumnya berbentuk ginjal sel “penutup merupakan sel” aktif (hidup) kroloplas yang terdapat pada sel ini dapat mendorong terjadinya fotosintetis.
b. Celah (Aperture = porus)
Diantara kedua sel penutup terdapat celah (porus) yang berupa lubang kecil. Sel pentup dapat mengatur penutup atau membukanya porus berdasarkan perubahan osmosisnya.
c. Sel Tetangga (Subsidiary Cell)
Sel tetangga merupakan sel-sel yang berdampingan atau yang berada di sekitar sel-sel penutup. Sel ini dapat terediri dari 2 buah atau lebih yang secara khusus melangsungkan fungsinya secara berasosiasi dengan sel penutup.
d. Ruang udara dalam (Subtomata Chamber)
Merupakan suatu ruang antar sel yang besar dan berfungsi ganda dalam fotosintetis, transpirasi dan juga respirasi.
Berdasarkan letak sel penutupnya stomata dapat dibedakan menjadi dua macam berikut :



D. 1. Stomata Fanerofor
Adalah stomata yang sel-sel penutupnya terletak pada permukaan daun (menonjol) sehingga memudahkan pengeluaran air misalnya pada tubuhan hidrofit.
2. Stomata Kriptofor
Adalah stomata yang sel-sel penutupnya berada jauh di permukaan daun (tersembunyi) fungsinya untuk mengurangi penguapan yang berlebihan.
Contohnya pada tumbuhan xerofit.

E. Trikomata
Tritomata merupakan derivat epidermis yang membentuk beragam seperti rambut, sisik, rambut kelenjar tonjolan dan lain-lain.
Trikomata hampir terdapat pada semua organ tumbuhan trikomata pendek yang tampak berupa penonjolan-penonjolan (seperti bukti-bukti kecil) pada permukaan epidermis disebut papila.
Papila dalam alat sekresi yang biasanya mengeluarkan semacam lendir sedangkan papullae adalah papilah yang mengeluarkan air.
Fungsi Trikomata adalah sebagai berikut :
a. Dapat memperbesar fungsi epidermis sebagai jaringan pelindung terutama mencegah penguapan yang berlebihan, misalnya trikomata pada daun, tulang daun, dan batang.
b. Sebagai alat pengisap air dan garam-garam tanah. Misalnya bulu akar.
c. Sebagai pembantu penyebaran biji dan memungkinkan biji-biji itu tumbuh.
d. Sebagai pelindung tumbuhan dari gangguan luar. Misalnya rambut-rambut penyengat (pneumatokist).
e. Sebagai alat penerus rangsang yang datang dari luar. Misalnya trikomata pada daun tembakar.
f. Sebagai alat sekresi.
Berdasarkan ada tidaknya fungsi sekret, trikomata dapat dibedakan menjadi 2 yaitu sebagai berikut :
F. Trikomata yang tidak menghasilkan Sekret (Trikomata Nenglandular)
Macam-macam trikomata nonglandular adalah :
a. Rambut bersel satu atau bersel banyak dan tidak pipih. Cotohnya : pada lauraceae dan moraceae.
b. Rambut sisik yang memimpin dan bersel banyak. Contohnya : pada daun durian (durio zibetinus).
c. Rambut bercabang dan bersel banyak. Contohnya : pada daun waru (hibiscus tiliaceus).
d. Rambut akar yang merupakan pemanjangan sel epidermis yang tegak lurus permukaan akar.

G. Trikomata yang Menghasilkan Sekret (Trikomata Glandular)
Trikomata pada daun tembakau (nicotiana tabacum) merupakan trikomata glandular yang sederhana, memiliki tangkai, kepala bersel satu atau bersel banyak. Trikomata gladular terbagi atas 4 bagian :
a. Trikomata hidatoda, terdiri dari sel tangkai dan sel kepala dan mengeluarkan larutan, misalnya pada keluarga keladi (araceae).
b. Kelenjar gram, terdiri dari sebuah sel kelenjar besar dengan tangkai yang pendek, misalnya pada tumbuhan bakau.
c. Kelenjar madu, berupa rambut bersel satu atau lebih dengan plasma yang kental dan mampu mengeluarkan madu ke permukaan sel, misalnya pada tanaman pisang.
d. Rambut gatal, berupa sel tunggal dengan pangkal berbentuk kantung dan ujung runcing, isi sel menyebabkan rasa gatal, misalnya rambut sengat kemaduh (laportea stimulans).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar