Selasa, 13 Juli 2010

Influenza MenularLewat Jabat Tangan

Saya seorang
ibu
mempunyai
seorang anak
berumur 2
tahun. Teman
sekerja saya
yang kebetulan satu ruangan
dengan saya menderita demam,
batuk, dan pilek. Saya menduga
dia terkena influenza. Saya
menganjurkan dia untuk istirahat
di rumah, tetapi dia harus tetap
masuk agar tugas yang
dikerjakannya dapat selesai pada
waktunya. Dia menggunakan
masker dalam bekerja.
Saya agak khawatir kami, teman
sekerjanya, akan tertular. Apalagi
saya pernah menyaksikan
tayangan mengenai cara
penularan influenza tidak hanya
melalui udara namun juga dapat
melalui jabatan tangan.
Kekhawatiran saya ini didasarkan
pada kemungkinan bahwa jika
saya tertular, seisi rumah saya
juga berisiko tertular. Padahal
saya punya anak yang masih kecil
dan mertua yang berusia lanjut.
Menurut informasi yang pernah
saya baca, anak-anak dan orang
berusia lanjut jika terkena
influenza akan dapat timbul
komplikasi infeksi pneumonia
yang cukup berbahaya. Apa yang
dapat saya lakukan agar saya dan
keluarga tak tertular influenza?
Saya juga membaca bahwa
sekarang telah tersedia vaksin
influenza. Apakah vaksin tersebut
sudah mengandung semua jenis
virus influenza, termasuk flu
burung dan flu babi? Apakah
biaya vaksinasi sudah ditanggung
oleh asuransi kesehatan.
Meski mungkin sudah pernah
dibahas di ruang ini, mohon
dijelaskan kembali cara penularan
influenza dan bagaimana cara
mencegah masuknya influenza ke
dalam keluarga. Apakah semua
batuk pilek dan demam
merupakan gejala influenza?
Terima kasih atas jawaban dokter.
(N di B)
Jawaban
Masalah influenza, baik gejala
maupun pencegahannya, telah
beberapa kali kita bahas pada
ruang konsultasi ini. Namun,
dengan perkembangan baru,
seperti influenza H1N1 yang juga
disebut flu babi, ada baiknya kita
bahas kembali.
Influenza memang
memperlihatkan gejala demam
tinggi, batuk, pilek, dan nyeri otot.
Namun, tidak semua demam dan
batuk pilek disebabkan oleh virus
influenza, gejala ini juga dapat
disebabkan oleh virus lain. Karena
itu, lebih tepat demam, batuk, dan
pilek tersebut disebut sebagai
sindrom seperti influenza
(influenza like syndrome). Hanya
10-15% sindrom seperti influenza
ini di Indonesia benar-benar
disebabkan oleh virus influenza.
Namun, meski hanya sebagian
karena kejadiannya sering sekali,
influenza tetap merupakan
masalah kesehatan. Perjalanan
penyakit influenza pada orang
yang mempunyai kekebalan
tubuh baik dan kekebalan tubuh
menurun amat berbeda. Jika
kekebalan tubuh menurun, infeksi
influenza dapat berisiko disertai
komplikasi dan komplikasi yang
paling sering memang
pneumonia (infeksi paru).
Pneumonia dapat mengakibatkan
seseorang sakit berat, bahkan tak
jarang penderita memerlukan
perawatan di rumah sakit. Mereka
yang kekebalannya menurun
adalah kelompok yang berusia
lanjut (usia di atas 60 tahun);
mereka yang usianya belum
lanjut, tetapi mempunyai penyakit
kronik seperti diabetes melitus,
penyakit ginjal kronik, penyakit
paru kronik, dan lain-lain. Anak-
anak juga berisiko terkena
komplikasi pneumonia jika
terkena influenza.
Suatu penelitian di Thailand
menunjukkan, anak yang dirawat
karena pneumonia ternyata
sebelumnya cukup banyak yang
didahului oleh influenza. Oleh
karena itu, tahun lalu Pemerintah
Thailand menyediakan 1 juta dosis
vaksin influenza untuk anak.
Sementara di negara-negara
maju, seperti Amerika Serikat dan
Australia, kelompok usia lanjut
juga mendapat vaksinasi influenza
secara cuma-cuma.
Cuci tangan
Penularan influenza memang
melalui udara, tetapi penelitian
menunjukkan bahwa influenza
juga dapat menular melalui
kontak langsung seperti dengan
cara jabatan tangan. Itulah
sebabnya, kita harus sering
mencuci tangan kita. Jadi untuk
mencegah masuknya influenza ke
dalam keluarga kita adalah dengan
mengamalkan gaya hidup sehat,
menjaga lingkungan hidup yang
sehat, dan salah satu upaya yang
penting adalah menjalani
vaksinasi.
Beberapa bulan lalu seorang
teman saya memerlukan
vaksinasi influenza H1N1, pada
waktu itu vaksin tersebut belum
tersedia di Indonesia. Namun,
sejak bulan Juli 2010 ini sudah
tersedia vaksin influenza
musiman (seasonal influenza)
yang ditambahkan vaksin H1N1
pandemi. Dengan demikian, selain
untuk mencegah influenza
musiman, vaksin ini mampu
mencegah penularan influenza
H1N1. Kabar yang juga baik adalah
kita tak perlu membayar ekstra
untuk penambahan vaksin H1N1
pandemi ini, harganya masih
serupa dengan vaksin influenza
musiman.
Vaksin influenza burung (H5N1)
sebenarnya juga sudah
ditemukan, tetapi pengadaannya
secara besar-besaran menunggu
jika terjadi pendemi flu burung.
Sudah tentu kita berharap
pandemi flu burung tidak akan
terjadi dan untuk itu, kita bersama
harus melakukan upaya
mencegahnya.
Anda telah menceritakan orang-
orang yang ada di rumah Anda.
Kita sering memerhatikan hanya
keluarga kita saja, padahal
pembantu rumah tangga, sopir,
atau pengasuh dapat menjadi
sumber penularan influenza. Jadi
dalam pencegahan penyakit
menular, mereka jangan
dilupakan.
Dr Samsuridjal Djauzi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar