Kamis, 15 Juli 2010

Pengertian danFungsi-FungsiManajemen(Definition andFunctionsof Management)

A. Pengertian
Manajemen
(Definition of
Management)
Kata Manajemen
berasal dari bahasa
Prancis kuno
ménagement, yang
memiliki arti seni
melaksanakan dan
mengatur.
Manajemen belum
memiliki definisi
yang mapan dan
diterima secara
universal. Kata
manajemen
mungkin berasal dari
bahasa Italia (1561)
maneggiare yang
berarti
“ mengendalikan,”
terutamanya
“ mengendalikan
kuda” yang berasal
dari bahasa latin
manus yang berati
“ tangan”. Kata ini
mendapat pengaruh
dari bahasa Perancis
manège yang berarti
“ kepemilikan
kuda” (yang berasal
dari Bahasa Inggris
yang berarti seni
mengendalikan
kuda), dimana istilah
Inggris ini juga
berasal dari bahasa
Italia.[1] Bahasa
Prancis lalu
mengadopsi kata ini
dari bahasa Inggris
menjadi
ménagement, yang
memiliki arti seni
melaksanakan dan
mengatur. Mary
Parker Follet,
misalnya,
mendefinisikan
manajemen sebagai
seni menyelesaikan
pekerjaan melalui
orang lain. Definisi ini
berarti bahwa
seorang manajer
bertugas mengatur
dan mengarahkan
orang lain untuk
mencapai tujuan
organisasi. Ricky W.
Griffin
mendefinisikan
manajemen sebagai
sebuah proses
perencanaan,
pengorganisasian,
pengkoordinasian,
dan pengontrolan
sumber daya untuk
mencapai sasaran
(goals) secara efektif
dan efesien. Efektif
berarti bahwa tujuan
dapat dicapai sesuai
dengan
perencanaan,
sementara efisien
berarti bahwa tugas
yang ada
dilaksanakan secara
benar, terorganisir,
dan sesuai dengan
jadwal.Istilah
manajemen,
terjemahannya
dalam bahasa
Indonesia hingga
saat ini belum ada
keseragaman.
Selanjutnya, bila kita
mempelajari literatur
manajemen, maka
akan ditemukan
bahwa istilah
manajemen
mengandung tiga
pengertian yaitu :
1. Manajemen
sebagai suatu
proses,
2. Manajemen
sebagai kolektivitas
orang-orang yang
melakukan aktivitas
manajemen,
3. Manajemen
sebagai suatu seni
(Art) dan sebagai
suatu ilmu
pengetahuan
(Science)
Menurut pengertian
yang pertama, yakni
manajemen sebagai
suatu proses,
berbeda-beda
definisi yang
diberikan oleh para
ahli. Untuk
memperlihatkan tata
warna definisi
manajemen
menurut pengertian
yang pertama itu,
dikemukakan tiga
buah definisi.
Dalam Encylopedia
of the Social Sience
dikatakan bahwa
manajemen adalah
suatu proses dengan
mana pelaksanaan
suatu tujuan tertentu
diselenggarakan dan
diawasi.
Selanjutnya, Hilman
mengatakan bahwa
manajemen adalah
fungsi untuk
mencapai sesuatu
melalui kegiatan
orang lain dan
mengawasi usaha-
usaha individu untuk
mencapai tujuan
yang sama.
Menurut pengertian
yang kedua,
manajemen adalah
kolektivitas orang-
orang yang
melakukan aktivitas
manajemen. Jadi
dengan kata lain,
segenap orang-
orang yang
melakukan aktivitas
manajemen dalam
suatu badan tertentu
disebut manajemen.
Menurut pengertian
yang ketiga,
manajemen adalah
seni (Art) atau suatu
ilmu pnegetahuan.
Mengenai inipun
sesungguhnya
belum ada
keseragaman
pendapat,
segolongan
mengatakan bahwa
manajemen adalah
seni dan segolongan
yang lain
mengatakan bahwa
manajemen adalah
ilmu. Sesungguhnya
kedua pendapat itu
sama mengandung
kebenarannya.
Menurut G.R. Terry
manajemen adalah
suatu proses atau
kerangka kerja, yang
melibatkan
bimbingan atau
pengarahan suatu
kelompok orang-
orang kearah tujuan-
tujuan
organisasional atau
maksud-maksud
yang nyata.
Manajemen juga
adalah suatu ilmu
pengetahuan
maupun seni. Seni
adalah suatu
pengetahuan
bagaimana
mencapai hasil yang
diinginkan atau dalm
kata lain seni adalah
kecakapan yang
diperoleh dari
pengalaman,
pengamatan dan
pelajaran serta
kemampuan untuk
menggunakan
pengetahuan
manajemen.
Menurut Mary
Parker Follet
manajemen adalah
suatu seni untuk
melaksanakan suatu
pekerjaan melalui
orang lain. Definisi
dari mary ini
mengandung
perhatian pada
kenyataan bahwa
para manajer
mencapai suatu
tujuan organisasi
dengan cara
mengatur orang-
orang lain untuk
melaksanakan apa
saja yang pelu
dalam pekerjaan itu,
bukan dengan cara
melaksanakan
pekerjaan itu oleh
dirinya sendiri.
Itulah manajemen,
tetapi menurut
Stoner bukan hanya
itu saja. Masih
banyak lagi sehingga
tak ada satu definisi
saja yang dapat
diterima secara
universal. Menurut
James A.F.Stoner,
manajemen adalah
suatu proses
perencanaan,
pengorganisasian,
kepemimpinan, dan
pengendalian upaya
anggota organisasi
dan menggunakan
semua sumber daya
organisasi untuk
mencapai tujuan
yang telah
ditetapkan.
Dari gambar di atas
menunjukkan
bahwa manajemen
adalah Suatu
keadaan terdiri dari
proses yang
ditunjukkan oleh
garis (line) mengarah
kepada proses
perencanaan,
pengorganisasian,
kepemimpinan, dan
pengendalian, yang
mana keempat
proses tersebut
saling mempunyai
fungsi masing-
masing untuk
mencapai suatu
tujuan organisasi.
B. Fungsi-Fungsi
Manajemen
(Management
Functions)
Fungsi manajemen
adalah elemen-
elemen dasar yang
akan selalu ada dan
melekat di dalam
proses manajemen
yang akan dijadikan
acuan oleh manajer
dalam melaksanakan
kegiatan untuk
mencapai tujuan.
Fungsi manajemen
pertama kali
diperkenalkan oleh
seorang industrialis
Perancis bernama
Henry Fayol pada
awal abad ke-20.
Ketika itu, ia
menyebutkan lima
fungsi manajemen,
yaitu merancang,
mengorganisir,
memerintah,
mengordinasi, dan
mengendalikan.
Namun saat ini,
kelima fungsi
tersebut telah
diringkas menjadi
empat, yaitu:
1. Perencanaan
(planning) adalah
memikirkan apa
yang akan
dikerjakan dengan
sumber yang
dimiliki.
Perencanaan
dilakukan untuk
menentukan
tujuan perusahaan
secara
keseluruhan dan
cara terbaik untuk
memenuhi tujuan
itu. Manajer
mengevaluasi
berbagai rencana
alternatif sebelum
mengambil
tindakan dan
kemudian melihat
apakah rencana
yang dipilih cocok
dan dapat
digunakan untuk
memenuhi tujuan
perusahaan.
Perencanaan
merupakan proses
terpenting dari
semua fungsi
manajemen
karena tanpa
perencanaan,
fungsi-fungsi
lainnya tak dapat
berjalan.
2. Pengorganisasian
(organizing)
dilakukan dengan
tujuan membagi
suatu kegiatan
besar menjadi
kegiatan-kegiatan
yang lebih kecil.
Pengorganisasian
mempermudah
manajer dalam
melakukan
pengawasan dan
menentukan
orang yang
dibutuhkan untuk
melaksanakan
tugas-tugas yang
telah dibagi-bagi
tersebut.
Pengorganisasian
dapat dilakukan
dengan cara
menentukan tugas
apa yang harus
dikerjakan, siapa
yang harus
mengerjakannya,
bagaimana tugas-
tugas tersebut
dikelompokkan,
siapa yang
bertanggung
jawab atas tugas
tersebut, pada
tingkatan mana
keputusan harus
diambil.
3. Pengarahan
(directing) adalah
suatu tindakan
untuk
mengusahakan
agar semua
anggota kelompok
berusaha untuk
mencapai sasaran
sesuai dengan
perencanaan
manajerial dan
usaha
Sampai saat ini,
masih belum ada
consensus baik di
antara praktisi
maupun di antara
teoritis mengenai
apa yang menjadi
fungsi-fungsi
manajemen, sering
pula disebut unsur-
unsur manajemen.
fungsi-fungsi
manajemen adalah
sebagai berikut:
Planning
Berbagai batasan
tentang planning dari
yang sangat
sederhana sampai
dengan yang sangat
rumit. Misalnya yang
sederhana saja
merumuskan bahwa
perencanaan adalah
penentuan
serangkaian tindakan
untuk mencapai
suatu hasil yang
diinginkan.
Pembatasan yang
terakhir
merumuskan
perencaan
merupakan
penetapan jawaban
kepada enam
pertanyaan berikut :
1. Tindakan apa yang
harus dikerjakan ?
2. Apakah sebabnya
tindakan itu harus
dikerjakan ?
3. Di manakah
tindakan itu harus
dikerjakan ?
4. kapankah tindakan
itu harus dikerjakan ?
5. Siapakah yang
akan mengerjakan
tindakan itu ?
6. Bagaimanakah
caranya
melaksanakan
tindakan itu ?
Menurut Stoner
Planning adalah
proses menetapkan
sasaran dan tindakan
yang perlu untuk
mencapai sasaran
tadi.
Organizing
Organizing
(organisasi) adalah
dua orang atau lebih
yang bekerja sama
dalam cara yang
terstruktur untuk
mencapai sasaran
spesifik atau
sejumlah sasaran.
Leading
Pekerjaan leading
meliputi lima
kegiatan yaitu :
• Mengambil
keputusan
• Mengadakan
komunikasi agar ada
saling pengertian
antara manajer dan
bawahan.
• Memberi
semangat, inspirasi,
dan dorongan
kepada bawahan
supaya mereka
bertindak.
Memeilih orang-
orang yang menjadi
anggota
kelompoknya, serta
memperbaiki
pengetahuan dan
sikap-sikap bawahan
agar mereka
terampil dalam
usaha mencapai
tujuan yang
ditetapkan.
Directing/
Commanding
Directing atau
Commanding adalah
fungsi manajemen
yang berhubungan
dengan usaha
memberi
bimbingan, saran,
perintah-perintah
atau instruksi kepada
bawahan dalam
melaksanakan tugas
masing-masing,
agar tugas dapat
dilaksanakan dengan
baik dan benar-
benar tertuju pada
tujuan yang telah
ditetapkan semula.
Motivating
Motivating atau
pemotivasian
kegiatan merupakan
salah satu fungsi
manajemen berupa
pemberian inspirasi,
semangat dan
dorongan kepada
bawahan, agar
bawahan melakukan
kegiatan secara suka
rela sesuai apa yang
diinginkan oleh
atasan.
Coordinating
Coordinating atau
pengkoordinasian
merupakan salah
satu fungsi
manajemen untuk
melakukan berbagai
kegiatan agar tidak
terjadi kekacauan,
percekcokan,
kekosongan
kegiatan, dengan
jalan
menghubungkan,
menyatukan dan
menyelaraskan
pekerjaan bawahan
sehingga terdapat
kerja sama yang
terarahdalam upaya
mencapai tujuan
organisasi.
Controlling
Controlling atau
pengawasan, sering
juga disebut
pengendalian adalah
salah satu fungsi
manajemen yang
berupa mengadakan
penilaian, bila perlu
mengadakan koreksi
sehingga apa yang
dilakukan bawahan
dapat diarahkan ke
jalan yang benar
dengan maksud
dengan tujuan yang
telah digariskan
semula.
Reporting
Adalah salah satu
fungsi manajemen
berupa
penyampaian
perkembangan atau
hasil kegiatan atau
pemberian
keterangan
mengenai segala hal
yang bertalian
dengan tugas dan
fungsi-fungsi kepada
pejabat yang lebih
tinggi.
Staffing
Staffing merupakan
salah satu fungsi
manajemen berupa
penyusunan
personalia pada
suatu organisasi
sejak dari merekrut
tenaga kerja,
pengembangannya
sampai dengan
usaha agar setiap
tenaga memberi
daya guna maksimal
kepada organisasi.
Forecasting
Forecasting adalah
meramalkan,
memproyrksikan,
atau mengadakan
taksiran terhadap
berbagai
kemungkinan yang
akan terjadi sebelum
suatu rancana yang
lebih pasti dapat
dilakukan.
Tool of
Management
Untuk mencapai
tujuan yang telah
ditentukan
diperlukan alat-alat
sarana (tools). Tools
merupakan syarat
suatu usaha untuk
mencapai hasil yang
ditetapkan. Tools
tersebut dikenal
dengan 6M, yaitu
men, money,
materials, machines,
method, dan
markets.
Man merujuk pada
sumber daya
manusia yang
dimiliki oleh
organisasi. Dalam
manajemen, faktor
manusia adalah
yang paling
menentukan.
Manusia yang
membuat tujuan
dan manusia pula
yang melakukan
proses untuk
mencapai tujuan.
Tanpa ada manusia
tidak ada proses
kerja, sebab pada
dasarnya manusia
adalah makhluk
kerja. Oleh karena
itu, manajemen
timbul karena
adanya orang-orang
yang berkerja sama
untuk mencapai
tujuan.
Money atau Uang
merupakan salah
satu unsur yang
tidak dapat
diabaikan. Uang
merupakan alat tukar
dan alat pengukur
nilai. Besar-kecilnya
hasil kegiatan dapat
diukur dari jumlah
uang yang beredar
dalam perusahaan.
Oleh karena itu uang
merupakan alat
(tools) yang penting
untuk mencapai
tujuan karena segala
sesuatu harus
diperhitungkan
secara rasional. Hal
ini akan
berhubungan
dengan berapa uang
yang harus
disediakan untuk
membiayai gaji
tenaga kerja, alat-alat
yang dibutuhkan
dan harus dibeli
serta berapa hasil
yang akan dicapai
dari suatu
organisasi.
Material terdiri dari
bahan setengah jadi
(raw material) dan
bahan jadi. Dalam
dunia usaha untuk
mencapai hasil yang
lebih baik, selain
manusia yang ahli
dalam bidangnya
juga harus dapat
menggunakan
bahan/materi-materi
sebagai salah satu
sarana. Sebab materi
dan manusia tidaki
dapat dipisahkan,
tanpa materi tidak
akan tercapai hasil
yang dikehendaki.
Machine atau Mesin
digunakan untuk
memberi
kemudahan atau
menghasilkan
keuntungan yang
lebih besar serta
menciptakan
efesiensi kerja.
Metode adalah suatu
tata cara kerja yang
memperlancar
jalannya pekerjaan
manajer. Sebuah
metode daat
dinyatakan sebagai
penetapan cara
pelaksanaan kerja
suatu tugas dengan
memberikan
berbagai
pertimbangan-
pertimbangan
kepada sasaran,
fasilitas-fasilitas yang
tersedia dan
penggunaan waktu,
serta uang dan
kegiatan usaha. Perlu
diingat meskipun
metode baik,
sedangkan orang
yang
melaksanakannya
tidak mengerti atau
tidak mempunyai
pengalaman maka
hasilnya tidak akan
memuaskan.
Dengan demikian,
peranan utama
dalam manajemen
tetap manusianya
sendiri.
Market atau pasar
adalah tempat di
mana organisasi
menyebarluaskan
(memasarkan)
produknya.
Memasarkan produk
sudah barang tentu
sangat penting
sebab bila barang
yang diproduksi
tidak laku, maka
proses produksi
barang akan
berhenti. Artinya,
proses kerja tidak
akan berlangsung.
Oleh sebab itu,
penguasaan pasar
dalam arti
menyebarkan hasil
produksi merupakan
faktor menentukan
dalam perusahaan.
Agar pasar dapat
dikuasai maka
kualitas dan harga
barang harus sesuai
dengan selera
konsumen dan daya
beli (kemampuan)
konsumen.
C. Tingkatan
Manajemen
(Manajemen
Level).
Tingkatan
manajemen dalam
organisasi akan
membagi tingkatan
manajer menjadi 3
tingkatan :
1. Manajer lini garis-
pertama (first line)
adalah tingkatan
manajemen paling
rendah dalam suatu
organisasi yang
memimpin dan
mengawasi tenaga-
tenaga operasional.
Dan mereka tidak
membawahi
manajer yang lain.
2. Manajer
menengah (Middle
Manager) adalah
manajemen
menengah dapat
meliputi beberapa
tingkatan dalam
suatu organisasi.
Para manajer
menengah
membawahi dan
mengarahkan
kegiatan-kegiatan
para manajer lainnya
kadang-kadang juga
karyawan
operasional.
3. Manajer Puncak
(Top Manager) terdiri
dari kelompok yang
relative kecil,
manager puncak
bertanggung jawab
atas manajemen
keseluruhan dari
organisasi.
Manajer adalah
seseorang yang
bekerja melalui
orang lain dengan
mengoordinasikan
kegiatan-kegiatan
mereka guna
mencapai sasaran
organisasi.
Tingkatan manajer
Piramida
jumlah
karyawan
pada
organisasi
dengan
struktur
tradisional,
berdasarkan
tingkatannya.
Pada organisasi
berstruktur
tradisional, manajer
sering dikelompokan
menjadi manajer
puncak, manajer
tingkat menengah,
dan manajer lini
pertama (biasanya
digambarkan
dengan bentuk
piramida, di mana
jumlah karyawan
lebih besar di bagian
bawah daripada di
puncak). Berikut ini
adalah tingkatan
manajer mulai dari
bawah ke atas:
Manejemen lini
pertama (first-
line
management) ,
dikenal pula
dengan istilah
manajemen
operasional,
merupakan
manajemen
tingkatan paling
rendah yang
bertugas
memimpin dan
mengawasi
karyawan non-
manajerial yang
terlibat dalam
proses produksi.
Mereka sering
disebut penyelia
(supervisor),
manajer shift,
manajer area,
manajer kantor,
manajer
departemen, atau
mandor
(foreman).
Manajemen
tingkat
menengah
(middle
management),
mencakup semua
manajemen yang
berada di antara
manajer lini
pertama dan
manajemen
puncak dan
bertugas sebagai
penghubung
antara keduanya.
Jabatan yang
termasuk manajer
menengah di
antaranya kepala
bagian, pemimpin
proyek, manajer
pabrik, atau
manajer divisi.
Manajemen
puncak (top
management),
dikenal pula
dengan istilah
executive officer.
Bertugas
merencanakan
kegiatan dan
strategi
perusahaan secara
umum dan
mengarahkan
jalannya
perusahaan.
Contoh top
manajemen
adalah CEO (Chief
Executive Officer),
CIO (Chief
Information
Officer), dan CFO
(Chief Financial
Officer).
Meskipun demikian,
tidak semua
organisasi dapat
menyelesaikan
pekerjaannya
dengan
menggunakan
bentuk piramida
tradisional ini.
Misalnya pada
organisasi yang lebih
fleksibel dan
sederhana, dengan
pekerjaan yang
dilakukan oleh tim
karyawan yang
selalu berubah,
berpindah dari satu
proyek ke proyek
lainnya sesuai
dengan dengan
permintaan
pekerjaan.
Peran manajer
Henry Mintzberg,
seorang ahli riset
ilmu manajemen,
mengemukakan
bahwa ada sepuluh
peran yang
dimainkan oleh
manajer di tempat
kerjanya. Ia
kemudian
mengelompokan
kesepuluh peran itu
ke dalam tiga
kelompok, yaitu:
1. Peran antarpribadi
Merupakan peran
yang melibatkan
orang dan
kewajiban lain,
yang bersifat
seremonial dan
simbolis. Peran ini
meliputi peran
sebagai figur
untuk anak buah,
pemimpin, dan
penghubung.
2. Peran
informasional
Meliputi peran
manajer sebagai
pemantau dan
penyebar
informasi, serta
peran sebagai juru
bicara.
3. Peran
pengambilan
keputusan
Yang termasuk
dalam kelompok
ini adalah peran
sebagai seorang
wirausahawan,
pemecah masalah,
pembagi sumber
daya, dan
perunding.
Mintzberg kemudian
menyimpulkan
bahwa secara garis
besar, aktivitas yang
dilakukan oleh
manajer adalah
berinteraksi dengan
orang lain.
Keterampilan
manajer
Gambar
ini
menunjukan
keterampilan
yang
dibutuhkan
manajer
pada
setiap
tingkatannya.
Robert L. Katz pada
tahun 1970-an
mengemukakan
bahwa setiap
manajer
membutuhkan
minimal tiga
keterampilan dasar.
Ketiga keterampilan
tersebut adalah:
1. Keterampilan
konseptual
(conceptional
skill)
Manajer tingkat
atas (top manager)
harus memiliki
keterampilan
untuk membuat
konsep, ide, dan
gagasan demi
kemajuan
organisasi.
Gagasan atau ide
serta konsep
tersebut kemudian
haruslah
dijabarkan
menjadi suatu
rencana kegiatan
untuk
mewujudkan
gagasan atau
konsepnya itu.
Proses penjabaran
ide menjadi suatu
rencana kerja
yang kongkret itu
biasanya disebut
sebagai proses
perencanaan atau
planning. Oleh
karena itu,
keterampilan
konsepsional juga
meruipakan
keterampilan
untuk membuat
rencana kerja.
2. Keterampilan
berhubungan
dengan orang
lain (humanity
skill)
Selain
kemampuan
konsepsional,
manajer juga
perlu dilengkapi
dengan
keterampilan
berkomunikasi
atau keterampilan
berhubungan
dengan orang lain,
yang disebut juga
keterampilan
kemanusiaan.
Komunikasi yang
persuasif harus
selalu diciptakan
oleh manajer
terhadap bawahan
yang dipimpinnya.
Dengan
komunikasi yang
persuasif,
bersahabat, dan
kebapakan akan
membuat
karyawan merasa
dihargai dan
kemudian mereka
akan bersikap
terbuka kepada
atasan.
Keterampilan
berkomunikasi
diperlukan, baik
pada tingkatan
manajemen atas,
menengah,
maupun bawah.
3. Keterampilan
teknis (technical
skill)
Keterampilan ini
pada umumnya
merupakan bekal
bagi manajer pada
tingkat yang lebih
rendah.
Keterampilan
teknis ini
merupakan
kemampuan
untuk
menjalankan suatu
pekerjaan tertentu,
misalnya
menggunakan
program
komputer,
memperbaiki
mesin, membuat
kursi, akuntansi
dan lain-lain.
Selain tiga
keterampilan dasar
di atas, Ricky W.
Griffin
menambahkan dua
keterampilan dasar
yang perlu dimiliki
manajer, yaitu:[5]
1. Keterampilan
manajemen
waktu
Merupakan
keterampilan yang
merujuk pada
kemampuan
seorang manajer
untuk
menggunakan
waktu yang
dimilikinya secara
bijaksana. Griffin
mengajukan
contoh kasus Lew
Frankfort dari
Coach. Pada tahun
2004, sebagai
manajer, Frankfort
digaji $2.000.000
per tahun. Jika
diasumsikan
bahwa ia bekerja
selama 50 jam per
minggu dengan
waktu cuti 2
minggu, maka gaji
Frankfort setiap
jamnya adalah
$800 per jam —
sekitar $13 per
menit. Dari sana
dapat kita lihat
bahwa setiap
menit yang
terbuang akan
sangat merugikan
perusahaan.
Kebanyakan
manajer, tentu
saja, memiliki gaji
yang jauh lebih
kecil dari Frankfort.
Namun demikian,
waktu yang
mereka miliki tetap
merupakan aset
berharga, dan
menyianyiakannya
berarti
membuang-
buang uang dan
mengurangi
produktivitas
perusahaan.
2. Keterampilan
membuat
keputusan
Merupakan
kemampuan
untuk
mendefinisikan
masalah dan
menentukan cara
terbaik dalam
memecahkannya.
Kemampuan
membuat
keputusan adalah
yang paling utama
bagi seorang
manajer, terutama
bagi kelompok
manajer atas (top
manager). Griffin
mengajukan tiga
langkah dalam
pembuatan
keputusan.
Pertama, seorang
manajer harus
mendefinisikan
masalah dan
mencari berbagai
alternatif yang
dapat diambil
untuk
menyelesaikannya.
Kedua, manajer
harus
mengevaluasi
setiap alternatif
yang ada dan
memilih sebuah
alternatif yang
dianggap paling
baik. Dan terakhir,
manajer harus
mengimplementasikan
alternatif yang
telah ia pilih serta
mengawasi dan
mengevaluasinya
agar tetap berada
di jalur yang
benar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar