Senin, 14 Februari 2011

Pengertian Hadits

Hadits adalah segala
perkataan (sabda),
perbuatan dan
ketetapan dan
persetujuan dari Nabi
Muhammad SAW yang
dijadikan ketetapan
ataupun hukum dalam
agama Islam. Hadits
dijadikan sumber hukum
dalam agama Islam
selain Al-Qur'an, Ijma
dan Qiyas, dimana dalam
hal ini, kedudukan hadits
merupakan sumber
hukum kedua setelah Al-
Qur'an.
Ada banyak ulama
periwayat hadits, namun
yang sering dijadikan
referensi hadits-
haditsnya ada tujuh
ulama, yakni Imam
Bukhari, Imam Muslim,
Imam Abu Daud, Imam
Turmudzi, Imam Ahmad,
Imam Nasa'i, dan Imam
Ibnu Majah.
Ada bermacam-macam
hadits, seperti yang
diuraikan di bawah ini.
Hadits yang dilihat dari
banyak sedikitnya perawi
Hadits Mutawatir
Hadits Ahad
Hadits Shahih
Hadits Hasan
Hadits Dha'if
Menurut Macam
Periwayatannya
Hadits yang bersambung
sanadnya (hadits Marfu'
atau Maushul)
Hadits yang terputus
sanadnya
Hadits Mu'allaq
Hadits Mursal
Hadits Mudallas
Hadits Munqathi
Hadits Mu'dhol
Hadits-hadits dha'if
disebabkan oleh cacat
perawi
Hadits Maudhu'
Hadits Matruk
Hadits Mungkar
Hadits Mu'allal
Hadits Mudhthorib
Hadits Maqlub
Hadits Munqalib
Hadits Mudraj
Hadits Syadz
Beberapa pengertian
dalam ilmu hadits
Beberapa kitab hadits
yang masyhur / populer
I. Hadits yang
dilihat dari
banyak
sedikitnya Perawi
I.A. Hadits Mutawatir
Yaitu hadits yang
diriwayatkan oleh
sekelompok orang dari
beberapa sanad yang
tidak mungkin sepakat
untuk berdusta. Berita
itu mengenai hal-hal
yang dapat dicapai oleh
panca indera. Dan berita
itu diterima dari
sejumlah orang yang
semacam itu juga.
Berdasarkan itu, maka
ada beberapa syarat
yang harus dipenuhi agar
suatu hadits bisa
dikatakan sebagai hadits
Mutawatir:
1. Isi hadits itu harus hal-
hal yang dapat dicapai
oleh panca indera.
2. Orang yang
menceritakannya harus
sejumlah orang yang
menurut ada kebiasaan,
tidak mungkin berdusta.
Sifatnya Qath'iy.
3. Pemberita-pemberita itu
terdapat pada semua
generasi yang sama.
I.B. Hadits Ahad
Yaitu hadits yang
diriwayatkan oleh
seorang atau lebih tetapi
tidak mencapai tingkat
mutawatir. Sifatnya atau
tingkatannya adalah
"zhonniy". Sebelumnya
para ulama membagi
hadits Ahad menjadi dua
macam, yakni hadits
Shahih dan hadits Dha'if.
Namun Imam At
Turmudzy kemudian
membagi hadits Ahad ini
menjadi tiga macam,
yaitu:
I.B.1. Hadits Shahih
Menurut Ibnu Sholah,
hadits shahih ialah hadits
yang bersambung
sanadnya. Ia
diriwayatkan oleh orang
yang adil lagi dhobit
(kuat ingatannya) hingga
akhirnya tidak syadz
(tidak bertentangan
dengan hadits lain yang
lebih shahih) dan tidak
mu'allal (tidak cacat).
Jadi hadits Shahih itu
memenuhi beberapa
syarat sebagai berikut :
1. Kandungan isinya tidak
bertentangan dengan Al-
Qur'an.
2. Harus bersambung
sanadnya
3. Diriwayatkan oleh
orang / perawi yang adil.
4. Diriwayatkan oleh orang
yang dhobit (kuat
ingatannya)
5. Tidak syadz (tidak
bertentangan dengan
hadits lain yang lebih
shahih)
6. Tidak cacat walaupun
tersembunyi.
I.B.2. Hadits Hasan
Ialah hadits yang banyak
sumbernya atau jalannya
dan dikalangan
perawinya tidak ada
yang disangka dusta dan
tidak syadz.
I.B.3. Hadits Dha'if
Ialah hadits yang tidak
bersambung sanadnya
dan diriwayatkan oleh
orang yang tidak adil dan
tidak dhobit, syadz dan
cacat.
II. Menurut
Macam
Periwayatannya
II.A. Hadits yang
bersambung sanadnya
Hadits ini adalah hadits
yang bersambung
sanadnya hingga Nabi
Muhammad SAW. Hadits
ini disebut hadits Marfu'
atau Maushul.
II.B. Hadits yang
terputus sanadnya
II.B.1. Hadits Mu'allaq
Hadits ini disebut juga
hadits yang tergantung,
yaitu hadits yang
permulaan sanadnya
dibuang oleh seorang
atau lebih hingga akhir
sanadnya, yang berarti
termasuk hadits dha'if.
II.B.2. Hadits Mursal
Disebut juga hadits yang
dikirim yaitu hadits yang
diriwayatkan oleh para
tabi'in dari Nabi
Muhammad SAW tanpa
menyebutkan sahabat
tempat menerima hadits
itu.
II.B.3. Hadits Mudallas
Disebut juga hadits yang
disembunyikan cacatnya.
Yaitu hadits yang
diriwayatkan oleh sanad
yang memberikan kesan
seolah-olah tidak ada
cacatnya, padahal
sebenarnya ada, baik
dalam sanad ataupun
pada gurunya. Jadi hadits
Mudallas ini ialah hadits
yang ditutup-tutupi
kelemahan sanadnya.
II.B.4. Hadits Munqathi
Disebut juga hadits yang
terputus yaitu hadits
yang gugur atau hilang
seorang atau dua orang
perawi selain sahabat
dan tabi'in.
II.B.5. Hadits Mu'dhol
Disebut juga hadits yang
terputus sanadnya yaitu
hadits yang diriwayatkan
oleh para tabi'it dan
tabi'in dari Nabi
Muhammad SAW atau
dari Sahabat tanpa
menyebutkan tabi'in
yang menjadi sanadnya.
Kesemuanya itu dinilai
dari ciri hadits Shahih
tersebut di atas adalah
termasuk hadits-hadits
dha'if.
III. Hadits-hadits
dha'if disebabkan
oleh cacat perawi
III.A. Hadits Maudhu'
Yang berarti yang
dilarang, yaitu hadits
dalam sanadnya terdapat
perawi yang berdusta
atau dituduh dusta. Jadi
hadits itu adalah hasil
karangannya sendiri
bahkan tidak pantas
disebut hadits.
III.B. Hadits Matruk
Yang berarti hadits yang
ditinggalkan, yaitu hadits
yang hanya diriwayatkan
oleh seorang perawi saja
sedangkan perawi itu
dituduh berdusta.
III.C. Hadits Mungkar
Yaitu hadits yang hanya
diriwayatkan oleh
seorang perawi yang
lemah yang
bertentangan dengan
hadits yang diriwayatkan
oleh perawi yang
terpercaya / jujur.
III.D. Hadits Mu'allal
Artinya hadits yang
dinilai sakit atau cacat
yaitu hadits yang
didalamnya terdapat
cacat yang tersembunyi.
Menurut Ibnu Hajar Al
Atsqalani bahwa hadis
Mu'allal ialah hadits
yang nampaknya baik
tetapi setelah diselidiki
ternyata ada cacatnya.
Hadits ini biasa disebut
juga dengan hadits
Ma'lul (yang dicacati)
atau disebut juga hadits
Mu'tal (hadits sakit atau
cacat).
III.E. Hadits
Mudhthorib
Artinya hadits yang
kacau yaitu hadits yang
diriwayatkan oleh
seorang perawi dari
beberapa sanad dengan
matan (isi) kacau atau
tidak sama dan
kontradiksi dengan yang
dikompromikan.
III.F. Hadits Maqlub
Artinya hadits yang
terbalik yaitu hadits
yang diriwayatkan oleh
perawi yang dalamnya
tertukar dengan
mendahulukan yang
belakang atau sebaliknya
baik berupa sanad
(silsilah) maupun matan
(isi).
III.G. Hadits Munqalib
Yaitu hadits yang
terbalik sebagian
lafalnya hingga
pengertiannya berubah.
III.H. Hadits Mudraj
Yaitu hadits yang
diriwayatkan oleh
seorang perawi yang
didalamnya terdapat
tambahan yang bukan
hadits, baik keterangan
tambahan dari perawi
sendiri atau lainnya.
III.I. Hadits Syadz
Hadits yang jarang yaitu
hadits yang diriwayatkan
oleh perawi yang tsiqah
(terpercaya) yang
bertentangan dengan
hadits lain yang
diriwayatkan dari
perawi-perawi
(periwayat / pembawa)
yang terpercaya pula.
Demikian menurut
sebagian ulama Hijaz
sehingga hadits syadz
jarang dihapal ulama
hadits. Sedang yang
banyak dihapal ulama
hadits disebut juga
hadits Mahfudz.
IV. Beberapa
pengertian
(istilah) dalam
ilmu hadits
IV.A. Muttafaq 'Alaih
Yaitu hadits yang
diriwayatkan oleh Imam
Bukhari dan Imam
Muslim dari sumber
sahabat yang sama, atau
dikenal juga dengan
Hadits Bukhari - Muslim.
IV.B. As Sab'ah
As Sab'ah berarti tujuh
perawi, yaitu:
1. Imam Ahmad
2. Imam Bukhari
3. Imam Muslim
4. Imam Abu Daud
5. Imam Tirmidzi
6. Imam Nasa'i
7. Imam Ibnu Majah
IV.C. As Sittah
Yaitu enam perawi yang
tersebut pada As Sab'ah,
kecuali Imam Ahmad bin
Hanbal.
IV.D. Al Khamsah
Yaitu lima perawi yang
tersebut pada As Sab'ah,
kecuali Imam Bukhari
dan Imam Muslim.
IV.E. Al Arba'ah
Yaitu empat perawi yang
tersebut pada As Sab'ah,
kecuali Imam Ahmad,
Imam Bukhari dan Imam
Muslim.
IV.F. Ats tsalatsah
Yaitu tiga perawi yang
tersebut pada As Sab'ah,
kecuali Imam Ahmad,
Imam Bukhari, Imam
Muslim dan Ibnu Majah.
IV.G. Perawi
Yaitu orang yang
meriwayatkan hadits.
IV.H. Sanad
Sanad berarti sandaran
yaitu jalan matan dari
Nabi Muhammad SAW
sampai kepada orang
yang mengeluarkan
(mukhrij) hadits itu atau
mudawwin (orang yang
menghimpun atau
membukukan) hadits.
Sanad biasa disebut juga
dengan Isnad berarti
penyandaran. Pada
dasarnya orang atau
ulama yang menjadi
sanad hadits itu adalah
perawi juga.
IV.I. Matan
Matan ialah isi hadits
baik berupa sabda Nabi
Muhammad SAW,
maupun berupa
perbuatan Nabi
Muhammad SAW yang
diceritakan oleh sahabat
atau berupa taqrirnya.
V. Beberapa kitab
hadits yang
masyhur /
populer
1. Shahih Bukhari
2. Shahih Muslim
3. Riyadhus Shalihin
Sumber: http://
id.wikipedia.org/wiki/
hadits

Tidak ada komentar:

Posting Komentar